Koperasi “Kopma UGM” merupakan salah satu koperasi mahasiswa di Yogyakarta terutama di kalangan mahasiswa UGM. Berdiri sejak tahun 1982, “Kopma UGM” berupaya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa melalui unit usaha yang dikelola serta dikembangkan oleh mahasiswanya sendiri. Tidak dapat dipungkiri lagi, kegiatan koperasi di kalangan mahasiswa cukup digemari sehingga menjadikan anggota di Koperasi “Kopma UGM” sendiri berkembang hingga mencapai angka 700 lebih terhitung sampai bulan Maret 2022. Di sisi lain, dengan begitu banyak jumlah anggotanya, “Kopma UGM” berupaya untuk selalu mengembangkan berbagai macam kegiatan yang tetap berpedoman nilai dasar, nilai etis, serta prinsip-prinsip koperasi.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Koperasi “Kopma UGM” untuk mengembangkan anggotanya terutama dalam poin prinsip koperasi, yaitu Pendidikan, Pelatihan, dan Penginformasian, adalah dengan mengadakan pendidikan bertingkat yang ditunjukkan untuk anggota Koperasi “Kopma UGM” sendiri yang terdiri dari Pendidikan Dasar (Diksar), Pendidikan Organisasi (Dikorg), dan Pendidikan Manajemen (Dikman). Berbagai macam pendidikan ini dilakukan untuk memberikan bekal kepada anggota mengenai pengetahuan dasar tentang koperasi serta pengembangan skill yang tak kalah penting. Namun, penerapan pendidikan 3D ini pada tahun-tahun sebelumnya masih berupa interaksi satu arah dan hanya berpusat pada penjelasan dari pemateri. Tentunya hal ini terkadang membuat peserta kehilangan minat untuk mendengarkan materi yang disampaikan.
Mulai tahun 2021, Koperasi “Kopma UGM” berupaya untuk melakukan inovasi terutama pada penerapan pendidikan 3D ini dengan mengembangkan model pembelajaran Cooperative Learning. Model ini merupakan salah satu sistem pembelajaran di mana nantinya peserta pendidikan akan mulai belajar dan berdiskusi dalam kelompok kecil yang kolaboratif serta menempatkan pemateri hanya sebagai fasilitator jalannya diskusi. Tim pendidikan dapat menyesuaikan materi apa yang cocok untuk mulai dikembangkan model ini dalam penerapannya. Cooperative Learning juga memiliki berbagai macam cara atau model pengembangan misalnya dengan model Jigsaw, Snowball Throwing, Team Games Tournament, dan masih banyak lagi. Tentunya, hal ini diharapkan nantinya peserta dapat lebih memahami apa esensi dari materi yang disampaikan serta dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kolaboratif peserta pendidikan.