Belakangan ini kita dikejutkan dengan peristiwa yang sangat menyayat hati. Salah satunya adalah insiden bunuh diri yang menewaskan mahasiswa UGM pada Sabtu, 8 Oktober 2022 silam. Dilansir dari beberapa sumber, korban memiliki riwayat pemeriksaan psikologis dan sempat melakukan konseling. Melalui pernyataan ini, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa korban memiliki mental issue yang sudah terpendam lama dan ini menjadi salah satu faktor korban melakukan tindak bunuh diri. Pihak kampus dan fakultas pun mengambil tindak selanjutnya untuk lebih memperkuat pelayanan konseling bagi mahasiswa.
Berkaca dari peristiwa tersebut, kita dapat melihat bahwa hidup di masa sekarang begitu sulit dan tekanan yang dihadapi juga meningkat. Masalah sosial ini juga terus menerus menjadi parah seiring dengan meningkatnya ekspektasi dan standar masyarakat untuk mencapai kesuksesan. Sehingga, tidak heran jika banyak orang yang mengeluhkan bahwa hidup mereka tidak berjalan sesuai harapan. Akibatnya, timbul stress hingga gangguan mental yang menyebabkan hidup mereka tidak tertata.
Ketika sedang tidak baik-baik saja, ada beberapa hal yang mungkin dapat membantu kita untuk melepas stress yang sedang dialami. Hal paling esensial yang harus kita lakukan adalah menenangkan diri. Kita dapat memulainya dengan menghindar dari keramaian dan mencari tempat yang sunyi dan nyaman. Tarik nafas dalam dan keluarkan secara perlahan. Kemudian, kita tidak perlu melakukan apa-apa, namun tetap berusaha untuk tidak overthinking atas segala hal yang telah terjadi.
Menenangkan diri juga dapat dilakukan dengan meditasi ataupun beribadah agar perasaan menjadi lebih tenang. Kegiatan ini melatih kita untuk menjadi lebih fokus, berpikiran positif, dan menjaga kestabilan emosi. Selain itu, kita perlu menanamkan mindset untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap suatu hal. Ini dapat disebut dengan praktik mindfulness. Praktik ini dilakukan dengan memfokuskan diri kita pada hal yang terjadi saat ini tanpa mengkhawatirkan secara berlebih tentang masa depan dan masa lalu.
Langkah selanjutnya yang juga sangat penting dilakukan adalah dengan mengungkapkan perasaan dan emosi. Dalam hal ini, kita dapat melakukannya dengan berbagai cara seperti berbicara dengan orang terdekat, menulis di buku harian, menggambar, dll. Bentuk-bentuk pengungkapan emosi begitu banyak dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan tiap orang. Apabila cara-cara di atas belum dapat sepenuhnya membantu, pergi ke psikolog atau psikiater menjadi langkah yang tepat. Mencari bantuan profesional dapat membantu menyederhanakan pikiran-pikiran buruk dan masalah yang sedang dihadapi. Saat ini, kampus menyediakan layanan konseling psikologi bagi mahasiswa yang membutuhkan pertolongan. Salah satunya adalah di Unit Konsultasi Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Selain itu, beberapa fakultas lainnya juga membuka layanan psikologi.
Cara-cara di atas merupakan beberapa tips yang diharapkan dapat membantu teman-teman untuk meringankan beban dan masalah yang sedang dialami. Tidak perlu merasa takut dan sedih ketika hari-hari kita menjadi buruk dan tidak sesuai ekspektasi karena suatu saat nanti kita akan mendapatkan kebahagiaan dengan cara dan waktu yang tidak disangka-sangka. Jangan ragu untuk mulai mengungkapkan emosi dan keluh kesah karena kita tidak sendirian.