Perubahan adalah hal yang akan selalu hadir dalam setiap proses kehidupan, termasuk bagi kehidupan organisasi. Karena perubahan itu tidak dapat dihindari, maka organisasi harus mengelolanya dengan baik. Ada dua pandangan mengenai proses perubahan, pertama dari Kurt Lewin pada akhir 1980 yang berpendapat bahwa perubahan dipandang sebagai gangguan sesekali dalam aliran peristiwa yang normal sehingga mudah untuk diprediksi. Sedangkan pandangan lain mengungkapkan bahwa stabilitas dan prediktabilitas atas adanya perubahan sulit diperoleh mengingat situasi organisasi dan lingkungan yang semakin kompleks.
Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia. Sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa koperasi merupakan pilar atas sistem perekonomian yang ada di Indonesia. Dewasa ini, koperasi juga menghadapi berbagai perubahan atas tuntutan zaman. Setidaknya ada tiga jenis perubahan yang terjadi, pertama perubahan struktur yang meliputi perubahan apa pun dalam variabel struktur seperti mekanisme koordinasi antara pengurus dan pengawas, hubungan pelaporan kepada anggota, dan pemberdayaan anggota.
Kedua, perubahan teknologi yang meliputi modifikasi atas penanganan proses kegiatan yang ada, baik metode maupun peralatan, dan ketiga mengenai perubahan personel yang meliputi perubahan sikap dan perilaku anggota koperasi.
Seringkali dikemukakan bahwa sebagian orang tidak menyukai adanya perubahan. Perubahan menggantikan hal-hal yang biasa menjadi hal-hal yang diluar kebiasaan dan tidak pasti. Namun, perubahan harus tetap dihadapi oleh koperasi agar mampu bertahan di era modern ini. Mengelola inovasi sebagai sesuatu yang selalu dikaitkan dengan solusi perubahan harus mampu dilakukan dengan benar. Organisasi yang inovatif dicirikan dengan kemampuan dalam menyalurkan kreativitasnya menjadi hasil yang berguna tentunya dapat ditiru pula oleh koperasi untuk menjadikannya sebagai organisasi yang efisien dan fleksibel dalam menghadapi tuntutan zaman
Let’s show this spirit for new color of our world!
Anita Tri W
Kabid HRD