Dewasa ini, kehadiran teknologi dan internet sudah bukan menjadi hal asing bagi sebagian besar masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi dan internet yang terus berkembang, hampir menyentuh setiap sendi kehidupan. Hampir semua kebutuhan masyarakat dapat ditemui dalam bentuk digital karena adanya internet. Internet membuat kita tetap terhubung, bahkan seakan menghapus batasan ruang dan waktu yang ada. Globalisasi yang dikenal masyarakat merupakan buah hasil kehadiran internet yang amat besar dampaknya. Masyarakat perkotaan, generasi milenial, generasi Z, bahkan sudah menganggap internet sebagai sebuah kebutuhan primer, menyamai kebutuhan sandang, pangan, papan yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena begitu pentingnya kehadiran internet di era sekarang, pemerintah Indonesia dan juga pihak swasta tengah gencar-gencarnya mengembangkan jaringan internet di negeri ini. Di tengah kondisi pandemi yang membuat mobilitas masyarakat terbatas di ruang nyata, tentu sangat terbantu dengan keberadaan internet.
Internet sendiri merupakan sebuah jaringan luas yang menghubungkan komputer di seluruh dunia untuk saling terhubung, dengan bantuan beberapa jenis perangkat yang dapat diakses oleh banyak orang. Kemunculan internet menyimpan sejarah dan fakta unik dalam perjalanannya menemani dan hadir di tengah masyarakat. Internet telah digunakan oleh sebanyak 4,5 milyar orang di seluruh dunia berdasarkan data dari WeareSocial dan Hootsuite per-2020. Ini berarti pengguna internet telah mencapai lebih dari 60% populasi penduduk dunia. Indonesia sendiri masuk ke dalam daftar lima negara pengakses internet terbanyak di dunia, setelah Tiongkok di posisi pertama, kemudian dilanjutkan India, Amerika Serikat, dan Brazil. Fakta terkait jumlah pengakses internet di Indonesia sendiri tidak dibarengi dengan tingginya tingkat penetrasi yang ada. Di dunia sendiri, dari 200 lebih negara, hanya ada lima negara dengan tingkat penetrasi internet mencapai angka 99%.
Ternyata di balik kehebatannya, internet mengalami perjalanan panjang sebelum menjadi seperti adanya sekarang. Konsep jaringan internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency (ARPA). Kemudian pada tahun 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP, yang mana merupakan awal dari internet sebagaimana kita kenal hari ini. Internet masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1988 melalui sebuah Internet Protocol (IP) yang didaftarkan oleh Universitas Indonesia. Istilah berselancar di internet atau surfing in the internet pertama kali muncul pada tahun 1992 oleh Jean Armour Polly. Dengan browser pertama yang diperkenalkan adalah Mosaic pada tahun 1993. Vinton Cerf dan Bob Kahn mulai mengembangkan protokol pertukaran data, dengan terciptanya banyak Domain Name System (DNS) yang dapat disesuaikan, seperti .edu, .gov, .com, .mil, .org, .net, dan .int. Berkat jasanya ini Cerf dan Kahn disebut-sebut sebagai Bapak Internet Dunia.
Media sosial merupakan salah satu bentuk inovasi karena adanya internet. Munculnya jejaring sosial ini dimulai dari kemunculan Friendster pada tahun 2002, kemudian semakin berkembang setelah di tahun 2004 Facebook lahir. Dari 4,5 miliyar pengguna internet dunia, 3,8 milyarnya sudah menggunakan media sosial. Data ini telah menunjukkan bahwa hampir seluruh pengakses internet mengenal dan memiliki sebuah akun media sosial. Berbagai informasi dan fitur menarik yang dihadirkan media sosial membuat sebagian besar penggunanya betah dan nyaman berjam-jam berselancar di dalamnya. Pengguna internet rata-rata dunia menghabiskan waktu selama 6 jam 43 menit, dengan waktu online pada media sosial selama 2 jam 24 menit setiap harinya. Jika disamakan dengan waktu belajar, itu setara dengan dua sampai tiga SKS di perkuliahan. Terkadang kemudahan dan kemenarikan berbagai fitur yang dihadirkan internet membuat masyarakat ketergantungan hingga kecanduan akannya. Bahkan internet acap kali disebut telah menjadi “penguasa” dunia masyarakat modern.
Tidak dapat dipungkiri, internet memberikan kontribusi yang sangat besar kepada kehidupan masyarakat modern. Dampak positif yang ada juga dibarengi dengan dampak negatif di sisi lainnya. Keberadaannya sekarang ini jelas semakin dirasakan oleh masyarakat dunia. Hadirnya membuat keadaan selama pandemi Covid-19 menjadi tidak seburuk yang dibayangkan. Masyarakat yang terpaut akan jarak, tetap bisa bertemu dan menyapa di ruang virtual. Kegiatan belajar dan bekerja tentu dimudahkan dengan bantuannya. Internet bak penyelamat di tengah pandemi untuk tetap dapat terhubung dengan cepat dan mudah. Keterhubungan yang diciptakan oleh internet membuat masyarakat di tengah pandemi tetap dapat menjalankan rutinitas dan mendapat hiburan. Berbicara mengenai internet sepertinya tidak akan pernah ada habisnya. Mungkin ke depannya berbagai inovasi lain akan terus datang guna mempermudah kehidupan manusia. Bayangkan jika saja hari ini internet belum hadir, besar kemungkinan kalian tidak akan pernah membaca tulisan ini.
(ayu pratiwi)
Sumber foto: baktikominfo.id