Pandemi mengharuskan kita beradaptasi dengan berbagai perubahan di berbagai kegiatan, termasuk proses pembelajaran. Sesuai dengan kebijakan dari pemerintah, proses perkuliahan di tengah pandemi akan dialihkan ke dalam bentuk online. Sudah berjalan beberapa bulan, proses perkuliahan online ini nyatanya masih menghadirkan berbagai keluhan. Terlebih lagi untuk mahasiswa baru yang masih awam dengan lingkungan perkuliahan. Sementara untuk mahasiswa lama, perubahan kebiasaan kuliah dari offline menjadi online memerlukan pembiasaan, agar esensi pembelajaran dapat diterima. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian untuk dipersiapkan mahasiswa demi menjalani kuliah online yang menyenangkan.

  1. Sarana & Prasarana Penunjang

 

Sumber foto: kompas.com

Pelaksanaan pembelajaran baik online ataupun offline memerlukan persiapan sarana dan prasarana yang matang agar dapat berjalan dengan baik. Hanya saja, mungkin di perkuliahan online, sarana prasarana yang harus disiapkan lebih ekstra. Sarana dan prasarana pembelajaran offline di kampus yang tidak bisa dinikmati, mengharuskan mahasiswa untuk dapat mengupayakan sumber daya yang dimiliki di rumah masing-masing. Hal ini mulai dari persiapan tempat, akses internet, berbagai sumber materi dalam bentuk elektronik, aplikasi atau platform pendukung, serta perangkat seperti laptop atau komputer dan handphone menjadi kebutuhan primer. Ketersedian sarana dan prasarana yang memadai akan membuat proses perkuliahan online tidak sesusah yang dibayangkan. Menyiapkan ruang atau tempat belajar khusus dengan tambahan perangkat software dan hardware yang terkendali, agar meminimalisir gangguan dapat diperhitungkan untuk dilakukan. Jangan lengah pada kenyamanan tempat tidur yang senantiasa dekat ataupun ajakan main oleh saudara dan suara omelan ibu di dapur.

 

  1. Alokasi Waktu

Sumber foto: news.okezone.com

Menjalani kegiatan yang berbeda dari biasanya membuat sebagian besar orang mengalami gangguan dalam manajemen waktu. Disiplin dalam mengikuti kelas dan mengerjakan tugas yang ada, nampak merosot turun dari biasanya. Rasa malas yang ada membuat kita menyingkirkan semua kewajiban dan memosisikan ego untuk rebahan atau tenggelam dalam dunia maya di atas semuanya. Jadwal harian sebaiknya segera disusun, agar tidak terlanjur dibawa arus, yang mana mengarah pada banyak ketidakbaikan. Tanamkan pemikiran untuk tetap terpaku pada toleransi keterlambatan waktu sekolah atau kelas offline, jika tidak ingin menjadi pusat perhatian. Susun jadwal harian yang fleksibel namun tetap mengikat kedisiplinan. Dekat dengan kasur dan dapur di rumah, jangan dijadikan alasan untuk melanggar komitmen yang ada. Tentukan waktu serius dan rebahanmu sesuai porsinya iya.

 

  1. Kenali Kondisi Kampus

 

Sumber foto: sevima.com

Selain itu, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah mengenali kondisi kampus kita sendiri. Alasan kenapa ini menjadi penting adalah terutama bagi mahasiswa baru yang baru saja memasuki gerbang sebuah perguruan tinggi. Kenali jurusan, dosen, mata kuliah, penugasan, hingga lingkungan pertemanan dari awal. Mengenali kondisi kampus sendiri membuat kita tahu hal apa saja yang seharusnya kita sesuaikan, karena mengingat kondisi setiap kampus dapat berbeda dalam pelaksanaan perkuliahan online. Sesuaikan semua aplikasi atau platform perkuliahan yang digunakan oleh kampus dan pastikan dapat senantiasa diakses. Sebisa mungkin cari tahu gambaran setiap mata kuliah dan tanyakan rencana perkuliahan ke depan kepada dosen pengampu, agar kelak dapat memastikan alokasi waktu atau sumber daya lain untuk setiap mata kuliah yang diambil. Bisa saja terjadi perubahan rencana atau bobot penilaian pada setiap mata kuliah oleh dosen pengampu karena kondisi dan situasi sekarang. Perlunya mengetahui gambaran kondisi kampus dengan berbagai kebijakan perkuliahan online ini ialah agar kita dapat memosikan diri dengan baik walaupun secara virtual.

  1. Diri Kita Sendiri

Sumber foto: dw.com

Kesiapan mental dan fisik sebagai pelajar yang akan menjalani kebiasan baru, membuat kita harus lebih baik dalam memerhatikan diri sendiri. Kecemasan, ketakutan, kelelahan, dan berbagai macam emosi negatif lain dapat muncul setiap saat, tidak terkecuali pada kondisi per-online­-an ini. Belum cukup terbiasa dengan pelaksanaan kuliah online kadang membuat kita abai pada banyak hal. Di sini persiapan mental mungkin akan lebih disiapkan oleh mahasiswa baru yang sebagian besar awam dalam perkuliahan. Perubahan status sebagai mahasiswa memberikan beberapa tuntutan yang dituntut keberhasilannya. Mulai dari menjadi lebih dewasa dan mandiri dalam proses belajar yang tidak lagi diawasi dan dipandu dengan saksama. Hingga pada penyesuaian diri ke lingkungan pertemanan dan relasi yang baru, dengan tambahan bahwa semuanya itu harus dilakukan secara online di kondisi sekarang. Ketika diri kita siap secara fisik dan juga mental, apapun gangguan yang datang nantinya pasti akan dapat teratasi. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang selama ini kita jaga dengan tetap di rumah aja.

Bagi mahasiswa yang kampusnya masih menerapkan proses perkuliahan secara online, hal-hal di atas menjadi penting untuk diperhatikan dan dijalankan. Berbagai gangguan akan muncul sebagai tantangan yang harus dihadapi untuk tetap fokus dan produktif selama belajar di rumah aja. Perkuliahan online memerlukan kenyamanan untuk pembiasaan. Dengan persiapan yang matang, kuliah online? Siapa takut!

Sumber Foto Sampul: katakini.com 

(Ayu Pratiwi)

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.