Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) “KOPMA UGM” menyelenggarakan acara Cooperative Workshop 2021 pada Sabtu, 11 September 2021 secara daring melalui media Zoom Meeting. Acara ini ditujukan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan dan partisipasi masyarakat dalam perkoperasian serta usaha kecil-menengah terutama di masa pandemi. Workshop ini diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai instansi badan usaha koperasi mahasiswa di DIY dan beberapa dari daerah lain seperti Jakarta.
Beberapa pembicara yang diundang untuk mengisi acara ini terdiri atas berbagai tokoh yang berkecimpung di sektor koperasi dan UMKM berbasis digital, yakni M. Riza Adha Damanik, S.T., M. Si., Ph.D selaku staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, yakni Teten Masduki yang juga hadir sekaligus memberikan sambutannya dalam acara ini. Kemudian dilanjutkan oleh pemaparan sesi kedua oleh Henri Suhardja yang merupakan pegiat UMKM berbasis digital dan sekaligus CEO dari Titipku, sebuah startup berupa platform digital yang menghimpun berbagai usaha kecil dan menengah sebagai sebuah marketplace yang beroperasi dalam skala lokal. Untuk kelancaran diskusi dan interaksi antar pembicara dan audiens, acara ini dimoderatori oleh Gita Dewi Nawangwulan yang merupakan Master Teacher di platform Ruangguru.
- Sambutan + Poin2nya (Halim, Dinkop-UKM Sleman Dinkop-UKM DIY, Menkop UKM Pak Teten Masduki
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Koperasi “KOPMA UGM,” Halim Latif Purnama yang memberikan sambutan dan apresiasi untuk panitia penyelenggara serta penyampaian beberapa poin yang menjadi urgensi diselenggarakannya workshop ini, yakni penurunan omset UMKM di skala nasional yang merupakan dampak dari pandemi COVID-19 yang berkelanjutan. Kemudian acara ini mengundang beberapa pihak instansi Dinas Koperasi baik di tingkat Kabupaten dan Provinsi yang diwakili oleh yang masing-masing juga memberikan apresiasi dan harapan besar terhadap manfaat yang diperoleh dari diselenggarakannya acara ini. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki yang juga melihat urgensi berupa transformasi dan modernisasi koperasi dan UMKM untuk memajukan perekonomian. Beliau juga menyampaikan seruan untuk mahasiswa dan pemuda untuk bangga memakai produk hasil UMKM lokal.
- Sesi 1 : M. Riza Adha Damanik, S.T., M. Si., Ph.D
Sesi primer dalam acara Workshop ini adalah penyampaian dari kedua narasumber yang telah disepakati akan menyampaikan materi, untuk sesi pertama, materi disampaikan oleh Pak M. Riza Adha Damanik, S.T., M.Si., PH.D. Beliau menjelaskan bahwasannya koperasi memiliki andil yang sedemikian besarnya bagi berputarnya roda perekonomian Indonesia. Hal ini dapat kita simpulkan ketika melihat bahwasannya koperasi menyumbangkan 6,20% dari jumlah PDB Nasional. Beliau juga menyampaikan mengenai tantangan koperasi saat ini adalah tingkat partisipasi masyarakat yang terbilang cukup rendah. Tingkat partisipasi masyarakat Indonesia hanya sebesar 9,25% dibandingkan dengan tingkat partisipasi koperasi dunia yang mencapai 16,31% (PBB 2014). Pandemi yang kian hari kian memburuk turut memperburuk kondisi perkoperasian Indonesia, di antara dampak yang nyata terjadi adalah tergerusnya modal kerja berikut penurunan aset koperasi. Berdasarkan data BAPPENAS tahun 2020, selama pandemi Covid-19, 80% koperasi mengalami masalah terkait berkurangnya permintaan serta langka dan mahalnya harga bahan baku. Hal ini perlu untuk diwaspadai sesegera mungkin, mengingat bahwa koperasi adalah salah satu tonggak perekonomian Indonesia yang memiliki peranan penting. Terdapat dua strategi utama yang harus dijalankan, yaitu dengan berhimpun sehingga posisi tawar semakin kuat serta memproduksi komoditas dalam jumlah signifikan.
Narasumber menyampaikan bahwa sejauh ini terdapat tiga upaya yang bersumber dari pemerintah dalam urusannya untuk mewujudkan koperasi yang berkemajuan kedepannya. Yang pertama adalah pemberlakuan PP No. 7 tahun 2021. Yang kedua adalah re-branding koperasi yang diharapkan mampu membentuk koperasi menjadi bisnis yang lebih modern, dan terakhir adalah akses pembiayaan. Tak lupa, Beliau juga menyertakan keadaan koperasi dari negara lain sebagai bahan komparasi, sebagai berikut.
Jepang | Singapura | Inggris |
memiliki 224 koperasi mahasiswa yang tergabung dalam satu federasi. | Koperasi mahasiswa merupakan bagian dari Singapore National Cooperative Federation. | Terhubung dalam jaringan yang terdiri dari lebih dari 30 koperasi. |
- Sesi 2 : Henri Suhardja
Sesi penyampaian materi yang kedua dibawakan oleh Pak Henri Suhardja. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwasannya Covid-19 memberikan dampak negatif yang signifikan pada bidang bisnis seperti terjadinya tindak PHK dimana-mana dan terpuruknya UMKM dan pariwisata. Meskipun membawa segudang dampak negatif, Covid-19 juga mendorong munculnya dampak positif. bermunculannya pengusaha-pengusaha pada saat kritis serta memberikan peluang untuk memulai suatu usaha yang baru adalah efek positifnya. Berdasarkan data, 25% pasar tradisional tutup dalam empat tahun terakhir, hal ini menandakan dimulainya era baru dalam dunia bisnis. Pak Henri sebagai Co-Founder dari Titipku menyampaikan bahwa Titipku memiliki tujuan untuk membantu UMKM menerobos dunia maya dan digital. Titipku sendiri memiliki perbedaan dengan marketplace lainnya. Perbedaan tersebut adalah Titipku hanya bergerak secara hyperlocal, bukan nasional. UMKM yang dibantu oleh Titipku adalah UMKM yang 100% asli Indonesia, dan pembeli dapat mengenal pemilik UMKM tersebut. Titipku berusaha untuk mendigitalkan UMKM yang kedepannya akan sangat bermanfaat. Titipku akan berkolaborasi dengan Kemenkop dan UMKM yang tujuan akhirnya adalah kebermanfaatan bagi masyarakat.
Narasumber juga mengingatkan peran mahasiswa dalam era evolusi Industri 4.0 adalah sebagai promotor, baik dalam bidang edukasi masyarakat, marketing, maupun pembangun ekosistem digital yang baik. Pada akhirnya program go-digital ini memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak agar terlaksana dengan lancar. Di akhir sesi materi, beliau memberikan tiga kesimpulan, akselerasi digital sebagai kunci, sinergi semua pihak untuk maju, serta aksi nyata bersama.
- Penutup (Diakhiri dengan tanya jawab, proyeksi harapan dari diselenggarakan acara)
Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diikuti oleh para peserta dari berbagai instansi. Para peserta tersebut sangat antusias dalam berdiskusi dan menanyakan beberapa pertanyaan teknis yang meliputi kiat dan strategi memaksimalkan pengelolaan usaha dan koperasi. Acara ini ditutup dengan penampilan tari tradisional dari UKM Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta Universitas Gadjah Mada (UKJGS UGM). Dengan terselenggaranya acara Cooperative Workshop 2021, harapannya dapat mendongkrak semangat masyarakat luas dalam berkontribusi memajukan usaha kecil dan koperasi.