Setelah bulan Agustus kemarin diwarnai dengan berbagai acara besar di UGM seperti PIONIR Gadjah Mada yang menyambut kedatangan mahasiswa baru dan Gelanggang Expo yang memperkenalkan berbagai organisasi dan UKM yang ada di UGM, kini mahasiswa baru pasti sedang dibombardir dengan informasi mengenai rekrutmen anggota baru di berbagai organisasi. 

Nah, sayangnya salah satu “penyakit” yang sering dialami oleh para maba ini adalah sering merasa insecure atau tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. Berbagai pertanyaan seperti, “Bisa nggak ya keterima di organisasi XXX?” atau, “Kok temenku udah diterima di organisasi A, B, C, tapi aku belum sama sekali?” pasti pernah terpikirkan di benak para maba. Jangan galau, jangan risau, yuk mending ikuti beberapa strategi ini!

  1. Membuat CV ATS Friendly

Dalam seleksi organisasi, tahapan pertama yang dilakukan adalah seleksi administrasi. Pada seleksi ini, biasanya kita akan diminta mengirimkan CV yang berisi pengalaman organisasi kita sebelumnya di masa SMA. Namun, masih banyak mahasiswa baru yang masih membuat CV dengan asal-asalan dan seadanya. Oleh karena itu, penting untuk menyusun CV yang rapi sesuai dengan standar ATS supaya dapat dilirik oleh tim HR dari organisasi impianmu itu. Ada banyak situs yang menyediakan template CV ATS, seperti Kinobi dan Wozber.

  1. Mempersiapkan Jawaban Wawancara 

Setelah lolos tahapan administrasi, maka selanjutnya adalah tahapan wawancara. Ada baiknya untuk mengumpulkan berbagai pertanyaan basic saat wawancara organisasi dan mempersiapkan jawabannya. Contohnya seperti menyiapkan jawaban saat diminta mendeskripsikan diri sendiri, apa kelebihan dan kekurangan, dan alasan mendaftar ke organisasi tersebut. Jangan lupa untuk riset lebih mendalam melalui media sosial organisasi atau bertanya ke kakak tingkat mengenai program kerja organisasi supaya kita terlihat sudah paham terkait organisasinya.

  1. Melakukan Mockup Interview

Setelah mempersiapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan basic wawancara, tidak ada salahnya untuk meminta latihan wawancara atau mockup dengan kakak tingkat yang telah memiliki pengalaman di organisasi tersebut. Melalui mockup ini, diharapkan kita dapat mendapatkan “kisi-kisi” mengenai pertanyaan apa yang biasanya ditanyakan saat wawancara. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan feedback dari orang lain atas jawaban kita. 

  1. Mengucapkan Terima Kasih

Langkah terakhir setelah melaksanakan wawancara adalah mengucapkan terima kasih ke orang yang telah meluangkan waktunya untuk mewawancarai kita. Hal ini dapat dilakukan secara langsung saat wawancara ketika diminta memberikan closing statement sebelum mengakhiri sesi, kita dapat mengucapkan, “Terima kasih kepada Kak XXX yang telah meluangkan waktunya untuk mewawancarai saya. Terima kasih juga karena saya telah diberikan kesempatan untuk bisa lolos hingga tahap wawancara di organisasi XXX”. Setidaknya, aspek ini dapat membuat kita lebih menonjol dari calon anggota yang lain karena menunjukkan kesopanan. 

Nah, itu tadi merupakan beberapa strategi ampuh yang dapat diterapkan untuk para maba sebelum memulai kehidupan berorganisasi. Semoga berhasil ya, Kopmania!

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.