Kalian pernah nggak sih ngerasa stuck terhadap kehidupan yang gini-gini aja?
Atau mungkin pernah merasa frustasi atau bingung karena ide lagi nggak ngalir?
Atau jangan-jangan kalian pernah mengalami kesulitan fokus terhadap sesuatu?
Jika iya, maka kalian sedang mengalami sebuah mental block. Apa sih mental block itu?
Jadi, secara definisi merupakan sebuah batasan psikologis yang mencegah kita dari berpikir secara jelas, menciptakan sebuah keputusan, dan mengambil tindakan langsung yang dapat disebabkan dari berbagai alasan, seperti keraguan, ketakutan, kurangnya motivasi, atau bahkan karena sifat perfeksionisme. Tapi, tenang aja sob! Fase ini lazim dialami oleh semua orang dalam kehidupannya, utamanya mahasiswa yang seringkali dibombardir oleh berbagai tugas kuliah dan jobdesk dari organisasi yang kita ikuti. Lantas, bagaimana kita bisa menyudahi fase mental block dan kembali menjadi orang yang produktif?
- Mengenali dan Mengakui Gejala Mental Block
Langkah pertama yang diambil dalam mengatasi mental block adalah mengetahui berbagai gejalanya, seperti kurangnya motivasi berkembang, sikap bingung dan frustasi, serta prokrastinasi. Dengan mengetahui dan mengakui bahwa kita sedang terkena mental block, hal ini kemudian dapat membuat kita mengambil langkah selanjutnya.
- Ambil Rehat Sejenak Sambil Mencari Dukungan
Setelah mengakui bahwa kita terkena mental block, tidak ada salahnya untuk mengambil rehat sejenak dari rutinitas yang membuat kita bosan atau frustasi. Selain rehat, ada baiknya juga untuk keep in touch dengan teman atau keluarga terdekat untuk berbagi cerita mengenai hal yang sedang kita alami. Mungkin mereka tidak dapat membuat kita menyelesaikan masalah saat itu juga, tetapi saran atau feedback beserta ucapan dukungan dari orang terdekat dapat membangkitkan ulang energi yang kita miliki.
- Melakukan Refleksi Terhadap Aktivitas Kita
Refleksi merupakan sebuah langkah yang penting. Kita dapat melakukannya sendiri atau bersama orang terdekat untuk memikirkan ulang beberapa pertanyaan, seperti apa tujuan melakukan tindakan ini sejak awal? Apa yang akan terjadi jika hal ini tidak dilakukan? Dengan memikirkan jawaban pertanyaan-pertanyaan tadi dengan bantuan orang terdekat, kita dapat mendapatkan sudut pandang lain yang lebih objektif.
- Memecah Tugas Menjadi Beberapa Bagian
Terkadang, kita terus menerus memusingkan sebuah tugas yang kelihatannya sangat besar atau sangat sulit dikerjakan. Solusi dari kepusingan ini adalah dengan menentukan target waktu dan membagi tugasnya menjadi kecil-kecil. Misal, dalam satu hari, kita akan menulis esai dengan target pada pukul 07.00 – 10.00 melakukan riset terhadap topik, jam 11.00 – 13.00 menulis outline garis besar, dan pukul 14.00 – 18.00 kita akan menuliskan latar belakang.
- Jauhi Perfeksionisme
Beberapa tugas memang lebih baik diselesaikan secara tuntas tanpa memikirkan apakah ini sudah sempurna atau belum. Dengan memfokuskan diri untuk segera menyelesaikan suatu tugas, akan membuat kita memiliki waktu luang di akhir untuk melakukan proses editing atau mengecek ulang tugas kita. Lain halnya jika kebalikan, kalau kita terus fokus pada kesalahan dan tidak segera menyelesaikan tugas yang ada, maka hal ini akan menyita lebih banyak waktu dan berakhir membuat kita semakin frustasi.
Nah, itu tadi 5 cara untuk menanggulangi mental block yang lazim dialami oleh setiap orang. Untuk kedepannya jika mengalami mental block, jangan denial, jangan malu, dan jangan takut ya!