Kamu Mahasiswa Sibuk? Simak Tips Self-Improvement Berikut!

Sebagai mahasiswa pasti kita disibukkan oleh berbagai tugas, baik tugas kuliah yang diberikan oleh dosen untuk dikerjakan dalam tenggat waktu tertentu, tugas organisasi yang diberikan oleh kepala divisi, atau tugas menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah yang menunggu tiap pulang kuliah karena sedang merantau tanpa orang tua. Dengan begitu, seringkali aspek pengembangan diri sendiri di bidang lain menjadi terlupakan, misalnya mengasah kemampuan bahasa atau mempelajari skill yang lain. Hal ini merupakan sebuah kesalahan yang seringkali dilupakan oleh mahasiswa karena banyak ilmu di luar perkuliahan yang perlu dikuasai sebelum terjun ke dunia pekerjaan sesungguhnya. Jika kamu merasa sering melupakan pengembangan diri sendiri, maka simak tips berikut ini! read more

Read more
Strategi Santai Supaya Keterima di Organisasi Impian

Setelah bulan Agustus kemarin diwarnai dengan berbagai acara besar di UGM seperti PIONIR Gadjah Mada yang menyambut kedatangan mahasiswa baru dan Gelanggang Expo yang memperkenalkan berbagai organisasi dan UKM yang ada di UGM, kini mahasiswa baru pasti sedang dibombardir dengan informasi mengenai rekrutmen anggota baru di berbagai organisasi.  read more

Read more
Pentingnya Bisa Belajar Mandiri di Dunia Perkuliahan

Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.  read more

Read more
Menjelajahi Dunia Koperasi

Apa sih koperasi itu?

Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperatio dan dalam bahasa Inggris menjadi cooperation yang artinya bekerja sama. Co berarti bersama dan Operation berarti bekerja atau berusaha. Koperasi adalah badan usaha yang mengoorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. read more

Read more
Sekelumit Kuliner Khas Yogyakarta

Setiap wilayah tentu memiliki keunikan dan kekhasannya masing-masing, tak terkecuali dengan kota yang mendapat julukan Kota Pelajar ini. Jika kota Madura terkenal dengan satenya, maka Yogyakarta terkenal dengan gudegnya. Jika Aceh terkenal dengan kopi gayonya, maka Yogyakarta terkenal dengan kopi arang yang diperdagangkan di sekita Stasiun Tugu, dan masih banyak lagi hal lainnya. Artikel kali ini akan membahas kekhasan kuliner yang menjadi ciri unik Kota Pelajar. read more

Read more
Cara Menjadi Mahasiswa yang Mahasantuy

Stoisisme alias filosofi teras kian terasa relevan untuk diterapkan di zaman yang tidak menentu ini. Karena jika kita lihat secara historis, aliran filsafat ini pun lahir di masa peperangan dan krisis.

Zaman di mana sebagian besar aktivitas kita dihabiskan di media maya, atau yang biasa kita sebut dengan era digital. Kita menjadi pribadi yang berwatak lain saat sedang bermedia social. Kita menjadi seorang yang hobi berdebat, saling silang pendapat, bahkan beberapa ada yang hingga tidak segan menyebar hoax, fake news, dan mem-bully orang tanpa berkaca pada dirinya sendiri.

Lebih daripada itu, beban hidup kita khususnya yang berstatus mahasiswa semakin hari kian berat. Kita dilanda stress oleh tugas-tugas kuliah yang seakan selesai satu, muncul seribu, uang bulanan yang tak kunjung diberi oleh orang tua di rumah, hingga teman atau pacar yang menyebalkan serta tekanan orangtua untuk ambis dalam mengejar nilai.

Pulang dari Kampus masih harus berteman dengan udara panas dan polusi kendaraan diiringi oleh macet di Bangjo lampu merah Kota Jogja yang sebagian pengendaranya membunyikan klakson meski lampu lalu lintas belum sepenuhnya berwarna hijau.

(sumber gambar: youthmanual.com)

 

Belum habis persoalan di dunia nyata, di dunia maya pun persoalan yang muncul pun tidak kalah pelik. Kita bermain medsos dan tanpa sengaja melihat story ataupun postingan teman yang kita anggap hidupnya dihabiskan hanya untuk travelling, makan enak di kafe-kafe kenamaan dan restoran yang pricelistnya dapat membuat kita kejang-kejang.

Disinilah relevansi dari aliran Stoisisme. Epictetus, salah seorang filsuf Stoisisme mengatakan: “ada hal-hal di bawah (tergantung pada) kita, ada hal-hal yang tidak di bawah kendali (tidak bergantung pada) kita.” Hal ini dapat disebut dengan dikotomi kendali. Jika kita ingin memelajari Stoisisme, maka ini adalah pelajaran yang harus kita ingat sepanjang waktu sehingga pernyataan ini tidak sesederhana kelihatannya.

Pernyataan Epictetus diatas memiliki maksud bahwa apabila kita fokus pada apa-apa saja yang dapat kita kendalikan, maka kita akan merasa bahagia. Sedangkan ketidakbahagiaan justru berasal dari hal-hal yang kita rasa bisa (dibawah kendali) kita, padahal bukan.

Yang sudah jelas tidak dibawah kendali kita misalnya, kondisi fisik kita saat lahir, jenis kelamin, etnis, orang tua, cuaca, bencana alam dan fenomena alam lainnya. Lalu, ada pula asumsi yang menganggap bahwa itu berada dibawah kendali kita, padahal sejatinya bukan. Misalnya, pandangan orang lain terhadap diri kita. Reputasi, kekayaan, serta kesehatan juga tidak berada dibawah kendali kita sepenuhnya. Memang, kita bisa mengusahakan agar kesehatan tubuh kita terjaga, namun kita juga tidak dapat menyalahkan apabila sewaktu-waktu kita terserang penyakit diluar keinginan kita. Begitupun dengan kekayaan dan reputasi.

Yang bisa kita kendalikan adalah pertimbangan (judgment), opini kita, tujuan kita, serta segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri. Bagi filsuf stoa, menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan adalah hal yang irasional. Contoh kecilnya saat kita sedang mengerjakan deadline tugas, seberapa sering pun kita sambat deadline kita tidak akan pernah selesai. Yang kita bisa lakukan adalah refleksi diri kenapa tidak kita selesaikan jauh-jauh hari. Stoisisme juga mengajarkan untuk kita dapat positive thinking. Deadline yang menakutkan dapat kita lihat dari sisi positifnya. Misalnya, kita jadi tidak keluar uang untuk bermain atau nongkrong.

Dari apa yang telah disebutkan diatas, mungkin beberapa diantara kita ada yang menganggap bahwa Stoisisme adalah paham yang mengajarkan untuk pasrah pada kenyataan. Padahal, menerima keadaan atas apa yang tidak dapat kita kendalikan berbeda dengan sikap pasrah.

Jadi buat kalian semua yang merasa beban hidup di pundak terasa berat hingga ngilu dan nyeri otot, udah jangan lebay. Jadi mahasiswa yang mahasantuy aja! (Naufal)

Read more
Semua Manusia Wajib Menjadi Budak Cinta, Apalagi Mahasiswa

Cinta adalah kata yang akrab di telinga kita. Kita lahir berkat adanya cinta dari kedua orang tua kita, sehingga dapat dikatakan bahwa mulai dari lahir hingga meninggal dunia, cinta selalu berada dalam lingkaran hidup kita. Kita tumbuh dan berkembang juga atas berkat adanya cinta. Banyak atau sedikit cinta yang dialami oleh seseorang adalah persoalan lain. Yang jelas hidup manusia tidak lepas dari cinta.

Lalu apa itu cinta? Cinta seperti apa yang diinginkan oleh Manusia? Apakah cinta hanya sebatas hubungan antara pria dan wanita baik dalam hubungan pacarana atau pernikahan saja?

Dalam bahasa Yunani, ada tiga kata yang digunakan dalam penyebutan cinta, yakni; eros, philia dan agape. Eros merupakan cinta seksual yang didasari oleh nafsu berahi. Dalam eros seseorang tidak dianggap sebagi subyek yang bebas layaknya manusia, melainkan seseorang dianggap sebagi obyek layaknya benda mati yang tidak dapat berbuat suatu apapun. Dengan kata lain, cinta ini terarah pada diri sendiri. Orang lain dilihat bukan karena pribadi melainkan didasarkan pada jenis kelamin semata sehingga satu-satunya yang ada hanyalah nafsu ‘ego’.

 

Sumber: wikipedia.id

Philia merupakan cinta persahabatan. Berbeda dengan eros yang tidak menganggap seseorang hanyalah suatu obyek benda mati, cinta philia bersifat relasional dengan memandang orang lain sebagai pribadi yang memiliki keunikan dan kualitas tersendiri seperti; cantic, lembut, pengertian dan sebagainya. Cinta philia tidak dibatasi oleh jenis kelamin semata, melainkan terbuka pada semua baik pria maupun wanita.

 

Sumber: wikipedia.id

Kita sebagai mahkluk yang berakal tentu tidak ingin jika hanya memiliki cinta dalam level eros saja. Kita pasti memiliki keinginan dan mampu untuk meraih sesuatu yang lebih tinggi. Karena itu, usaha dalam melatih diri sangat dibutuhkan untuk sampai pada kedalaman jiwa. Pemikiran-pemikiran positif tentang orang lain yang tidak hanya melihat fisik semata akan sangat membantu dalam usaha memurnikan eros dan philia sehingga menjadi agape.

Refleksi mendalam tentang nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan pasti sangat membantu agar dapat melihat orang lain sebagai bagian dari diri kita sendiri. Hal ini dapat menjadi kenyataan apabila kita mulai membangun penghargaan terhadap orang lain di dalam diri, sehingga kita tidak menjadikan diri sendiri sebagai obyek eros, baik oleh diri sendiri apalagi orang lain. (Naufal)

Read more