“Bagaimana kalau kita deal di angka 100 juta?”
“Ah tidak, itu belum cukup menguntungkan saya. Kita bahas lebih lanjut”
“Bagaimana kalau kita deal di angka 100 juta?”
“Ah tidak, itu belum cukup menguntungkan saya. Kita bahas lebih lanjut”
Kondisi pandemi yang tak kunjung usai membuat kita terpaksa harus mengurungkan niat untuk pergi kemana-mana, termasuk ke pusat perbelanjaan. Kita hanya diperbolehkan keluar rumah karena kebutuhan mendesak saja. Berhubung situasi yang belum kondusif ini, banyak orang semakin akrab dengan fenomena belanja online untuk memenuhi perlengkapan rumah atau sekadar menghalau kejenuhan dengan membeli barang-barang pemuas pribadi. Sebenarnya, belanja online sangat menguntungkan bagi konsumen karena prosesnya yang mudah dan praktis. Orang-orang dapat membeli perabot rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman, pakaian, dan make-up hanya dengan mengoperasikan gawai mereka yang sudah tersambung dengan internet. Setelah itu, mereka tinggal duduk manis dan menunggu barang datang ke rumah. Namun, dengan teknologi yang semakin canggih, banyak pihak atau oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan fenomena belanja online untuk melakukan tindak kejahatan. Mulai dari menjual produk palsu hingga penipuan barang yang tak sampai ke pembeli, padahal uang sudah melayang. Untuk meminimalisasi kemungkinan buruk terjadi, berikut ini terdapat tips aman dan nyaman belanja online.
sumber foto: m.tribunnews.com
Tidak terasa sudah tiga bulan lamanya kita #dirumahaja, menjalani aktivitas dalam kenyamanan rumah yang senantiasa membuat diri ini males gerak. Akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda, pembatasan sosial masih harus dilakukan demi kebaikan bersama. Kegiatan #dirumahaja yang dilakukan hampir sebagian besar penduduk dunia, memiliki ceritanya masing-masing. Banyak kejadian baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, dirasakan para pekerja dan pelajar yang menjalani rutinitas kerja dan belajar secara online. Dilansir dari beragam sumber, berikut beberapa kejadian yang sering terjadi dan dialami banyak orang selama kegiatan WFH dan SFH.