Menginjak Bulan September artinya periode wisuda terakhir di tahun ini menyisakan dua bulan lagi. Dua bulan adalah waktu super genting untuk menyelesaikan tugas akhir sekaligus mengurus seabrek berkas guna keperluan yudisium. Apabila dua hal ini dibagi rata, maka masing-masing kewajiban itu perlu diselesaikan dalam tempo satu bulan. Wow!
Terdengar kurang masuk akal memang, terlebih bagi penulis yang juga menargetkan wisuda di Bulan November. Limit waktu dua bulan bisa diibaratkan waktu pertandingan sepak bola telah sampai di menit ke 80. Waktu yang cukup berat untuk mengubah skor dengan sisa-sisa tenaga yang ada.
Namun apakah hal tersebut mustahil untuk dilakukan? Jawabannya adalah TIDAK! Dalam dunia sepak bola saja, amat banyak kesebelasan yang berhasil mencetak gol di menit-menit terakhir. Gol yang dicetak sering kali tercipta tanpa disangka oleh siapapun. Keajaiban ini juga berlaku di dunia akademisi dalam hal menyelesaikan studi. Sebab terdapat hukum alam yang selalu terjadi, bahwa keajaiban akan datang pada mereka yang terus berusaha.
Lantas bagaimana cara konkret mahasiswa memaksimalkan sisa waktu dua bulan untuk meraih gelar sarjana? Tiga Hal di bawah ini perlu untuk disimak dan diresapi secara mendalam.
1. Sudahi segala distorsi
Stereotip mahasiswa akhir tinggal mengerjakan skripsi adalah kesimpulan yang salah. Memang secara teknis kebanyakan mahasiswa akhir sudah tidak memiliki kewajiban mengambil mata kuliah. Kegiatan kampus lain seperti organisasi atau kepanitiaan juga kebanyakan telah selesai. Tapi hal yang sering luput dari penglihatan masyarakat sehingga memicu stereotip di atas adalah pengalaman yang telah terasah dari si mahasiswa.
Tiga sampai empat tahun adalah waktu yang banyak untuk mahasiswa dapat belajar dari pengalaman yang ada. Pengalaman ini menjadi modal penting yang dapat dikemas dalam bentuk inovasi dan pekerjaan. Faktor keingintahuan serta rasa ingin mencoba hal-hal baru inilah yang seringkali menyebabkan skripsi menjadi terkesampingkan.
Oleh karenanya untuk memaksimalkan upaya penyelesaian skripsi di dua bulan terakhir ini, mahasiswa perlu benar-benar fokus pada tugas akhirnya. Tidak ada salahnya untuk menunda project-project besar untuk kemudian menyelesaikan terlebih dahulu kewajiban yang ada. Sebab segala hal yang terus ditunda akan mengakibatkan bom waktu di kemudian saat.
2. Coba kiat baru untuk memberikan efek booster
Apabila kebiasaanmu untuk mengerjakan skripsi dinilai belum maksimal, maka perlu adanya pembaharuan dalam mode pengerjaanmu. Coba evaluasi terlebih dulu bagaimana kamu mengerjakan skripsi selama ini dan catat segala kekurangannya. Setelah kedua hal itu didapat, lantas coba hal-hal baru yang memungkinkan kamu mengerjakan skripsi lebih cepat. Coba lakukan di tempat-tempat baru, bersama kawan-kawan, atau mode-mode pengerjaan lain. Lakukan dan evaluasi cara ini secara terus menerus hingga kamu menemukan formula yang ideal.
3. Rubah target untuk wisuda di periode berikutnya
Satu hal yang penulis percaya, bahwa umat manusia dapat bertahan hingga saat ini karena kelebihannya dalam beradaptasi. Apabila segala upaya telah coba dilakukan tapi belum menemukan hasil yang didapatkan, maka yang perlu dilakukan adalah beradaptasi. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak ada salahnya untuk memundurkan target kelulusan. Tidak perlu juga merasa gagal lalu patah semangat. Terus jagalah asa untuk meraih mimpi mendapatkan gelar sarjana!
Penulis: Hafis Ardhana