pict source : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200218141155-255-475725/7-gejala-serangan-jantung-pada-pria
Sering dianggap sebagai penyakit yang menghantui orang tua, padahal gangguan jantung juga mengincar anak muda. Hal ini berdasarkan semakin banyaknya ditemukan kasus gangguan jantung pada pasien di usia muda. Banyak kasus penyumbatan koroner ringan yang menjadi salah satu faktor gangguan jantung, dimulai pada umur 20 tahun an. Beberapa faktor penyebab banyak anak muda adalah adanya perubahan gaya hidup modern yang kurang sehat, antara lain adalah konsumsi yang tidak sehat, penggunaan ponsel pintar berlebih, dan kurang istirahat.
Dewasa ini, sangat mudah ditemui makanan cepat saji baik yang dijual melalui restoran ataupun yang dijual di pasar swalayan kecil dan besar. Makanan cepat saji ini menjadi pilihan utama bagi anak muda dikarenakan sifatnya yang cepat dan cukup murah. Selain itu banyak ditemukan anak muda yang mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok ataupun vaping. Konsumsi makanan yang tidak diimbangi dengan protein dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ditambah dengan merokok menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol dan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis. Mengkonsumsi minuman keras juga menyebabkan kardiomiopati alkoholik, yaitu suatu kondisi di mana alkohol melemahkan otot jantung secara langsung.
Durasi penggunaan gawai oleh anak muda terus meningkat sejalan dengan terus hadirnya layanan yang dapat diakses melalui ponsel pintar yang dimiliki. Ponsel pintar bahkan sudah menjadi sebuah adiksi yang membuat anak muda tidak memiliki kontrol diri atas durasi penggunaannya. Kebiasaan ini bisa mempengaruhi performa jantung dan bisa berakibat buruk terhadap tubuh, salah satunya ada kesehatan jantung. Ponsel pintar pada umumnya memancarkan radiasi dapat menyebabkan pembocoran hemoglobin melalui sel darah merah yang menjadi salah satu faktor terjadinya komplikasi kesehatan, salah satunya gangguan jantung. Selain itu apabila anak muda menggunakan ponsel pintar seharian tanpa melakukan aktivitas fisik, maka lemak di tubuh akan menumpuk karena lemak tersebut tidak dikonversi menjadi energi untuk tubuh.
Faktor lainnya adalah buruknya waktu dan kualitas tidur anak muda. Banyak ditemukan anak muda sering begadang baik untuk mengerjakan tugas, bekerja ataupun bermain. Hal ini dikarenakan anak muda. Intensitas begadang ini membawa risiko kesehatan yaitu terserang penyakit jantung. Menurut riset yang diterbitkan dalam American College of Cardiology, menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam 20 persen lebih tinggi risikonya untuk mengalami serangan jantung, Sementara itu, mereka yang tidur lebih dari 9 jam per malam risiko mengalami serangan jantung 34 persen lebih tinggi, dan Peneliti juga menemukan, mereka yang tidur dengan durasi enam hingga sembilan jam per malam justru mengalami pengurangan risiko serangan jantung sebesar 18 persen. Dapat disimpulkan bahwa waktu dan kualitas tidur berpengaruh terhadap tingginya risiko terserang penyakit jantung. Salah satu penyakit jantung yang dapat terjadi adalah Aterosklerosis yaitu suatu kondisi dimana terjadi penebalan pada dinding arteri yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Selain itu anak muda yang mengidap insomnia juga berpotensi mengalami gagal jantung, aritmia atau gangguan irama jantung, dan serangan jantung. Lebih lanjut, begadang bisa menyebabkan meningkatnya aktivitas saraf simpatik dikarenakan adanya stress atau keadaan emosional berlebih. Saraf simpatik menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah (penyempitan pembuluh darah) dan mempercepat detak jantung. Hal ini jika berlangsung terus-menerus maka dapat menyebabkan jantung membengkak hingga gagal jantung.
Perubahan pola gaya hidup anak muda umumnya selalu mengikuti dari perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya seperti perkembangan teknologi, bertambahnya kesibukan, ketersediaan pilihan makanan dan lain sebagainya. Penting bagi kita untuk terus menyeimbangkan pola hidup kita dengan berusaha melengkapi gizi dan protein yang dibutuhkan tubuh dalam makanan kita, membatasi penggunaan gawai dan meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik, serta menjaga waktu dan kualitas tidur. Karena pada dasarnya kesehatan adalah aset paling berharga yang kita miliki.