sumber foto: m.tribunnews.com
Tidak terasa sudah tiga bulan lamanya kita #dirumahaja, menjalani aktivitas dalam kenyamanan rumah yang senantiasa membuat diri ini males gerak. Akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda, pembatasan sosial masih harus dilakukan demi kebaikan bersama. Kegiatan #dirumahaja yang dilakukan hampir sebagian besar penduduk dunia, memiliki ceritanya masing-masing. Banyak kejadian baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, dirasakan para pekerja dan pelajar yang menjalani rutinitas kerja dan belajar secara online. Dilansir dari beragam sumber, berikut beberapa kejadian yang sering terjadi dan dialami banyak orang selama kegiatan WFH dan SFH.
- Kuliah dan bekerja dengan baju tidur
sumber foto: blog.spacetock.com
Hal pertama ini mungkin terdengar sebagai sebuah dampak positif. Pasalnya, kegiatan dari rumah yang dilakukan, membuat kita tidak perlu lagi menyita waktu dalam urusan menata busana. Mulai dari urusan menyetrika, memilih model atau gaya, hingga mix and match warna akan menyita banyak waktu bersiap kita setiap harinya. Namun untuk sekarang, hal itu tidak akan sering dilakukan. Baju ternyaman yang dipakai sehari-hari bisa menjadi pilihan terbaik dalam menjalani rutinitas bekerja dan belajar dari rumah. Berkemeja tapi bawahan boxer, dasteran atau sarungan tentu bisa dikenakan, karena siapa pula yang akan memerhatikan top to toe kita selama di rumah, selain anggota keluarga, atau tetangga yang tidak sengaja melirik.
- Mandi? Rasanya tidak perlu
sumber foto: Lifestyle.kompas.com
Mandi pagi hari menjadi kewajiban yang tidak sepatutnya dilewatkan ketika hendak pergi ke sekolah, kampus atau tempat kerja. Biasanya kita dituntut untuk bangun dan bersiap lebih awal, untuk sekadar mandi, menghilangkan kantuk. Tapi, selama #dirumahaja, rasanya mandi bisa saja dilewatkan. Mandi pagi yang terlalu menyita waktu tidur, akan diabaikan. Begitu pula mandi sore yang terkadang tidak diingat karena terlalu asik bergulat dengan pekerjaan. Urusan penghematan air bisa jadi alasan lain yang kerap dikumandangkan. Perlu diingat karena #dirumahaja, teriakan ibu sebagai sirine suruhan mandi, kadang terdengar di setiap sudut rumah.
- Presensi penuh, rebahan tetap jalan
sumber foto: Liputan6.com
Sebagai pelajar dan pekerja kantoran, presensi adalah hal penting yang tidak bisa dilewatkan. Begitu pentingnya, sampai ketika presensi bolong satu saja, rasanya seperti kehilangan satu nyawa. Selama #dirumahaja presensi di beberapa instansi masih diberlakukan, oleh karena itu urusan presensi masih diutamakan. Tapi lagi-lagi, sebagai manusia yang punya akal dalam bertahan hidup dengan nyaman, urusan presensi ini bukan lagi perkara memberatkan. Tidak perlu bangkit dari tempat tidur, lakukan presensi seperti yang seharusnya, baik dengan berkirim pesan “Selamat pagi semuanya, siap berkuliah” atau “Selamat pagi, saya hadir”. Presensi dulu, kemudian lanjut rebahan, sepertinya banyak dilakukan para pelajar nih.
- Presentasi ditemani anggota keluarga
sumber foto: Inet.detik.com
Kegiatan presentasi dengan platform video conference biasa dilakukan dalam proses belajar ataupun bekerja. Ketika melakukan presentasi selama #dirumahaja, terkadang gangguan datang tidak hanya dari koneksi internet yang putus nyambung, namun kerap datang dari kegiatan anggota keluarga lainnya yang menimbulkan suara bising. Bayangkan saja, ketika hendak mengaktifkan mikrofon dan kamera pada platform video conference, yang terjadi adalah teman-teman lain akan turut menyaksikan keributan dalam rumah dan keluarga kita. Anak yang merengek, ibu yang mengomel, saudara yang berisik saat main games hingga gangguan suara hewan peliharaan, turut bergabung dalam presentasi kerja atau belajar yang kita lakukan.
- Akrab dengan WAG, Zoom, Google Meet, Webex, dkk
sumber foto: Edura.id
Karena kecanggihan internet kita tetap dapat berjumpa secara maya tanpa batas ruang dan waktu. Berbagai aplikasi membantu kita dalam berkomunikasi dengan rekan kerja atau di kuliah dan sekolah. Para pengajar memanfaatkan ruang chat di WhatsApp atau aplikasi lainnya untuk mengisi pembelajaran. Aplikasi video conference seperti Zoom, Webex, dan Google Meet banyak dimanfaatkan dalam pertemuan tatap muka. Ke depannya kita dipaksa beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan pemanfaatan teknologi guna menjalankan kehidupan secara normal walaupun secara online di ruang maya. Bisa jadi, karena adanya pandemi ini, kita tidak lagi asing dan malah semakin akrab dengan teknologi
Momen atau kejadian seperti di atas dapat menjadi kenangan tersendiri kelak ketika kita sudah mulai kembali menjalani rutinitas seperti sebelum pandemi. Kegiatan pembelajaran, dan pekerjaan yang dilakukan melalui jejaring internet, membuat kita semakin menyadari kehadiran ruang maya yang menjadi bagian realitas dunia. Patut disyukuri karena sekarang ini kita telah bisa melakukan apa saja dengan tetap di rumah, karena bantuan internet. Tetap betah #dirumahaja untuk sementara ini iya, agar kelak kita bisa bertemu secara langsung. Agar rindu ini dapat dilepas di ruang rindu yang nyata, bukan lagi sekadar maya.
(Ayu Pratiwi)