Kunjungan Industri

mirota

Senin, 15 Desember 2014 anggota Koperasi “Kopma UGM”  berkunjung ke tiga tempat industri di Yogyakarta.  Industri yang dikunjungi yaitu PT. Mirota Indah Indonesia, PT. Mirota KSM, dan kerajinan di Manding, Bantul. Tujuan pertama yaitu PT. Mirota Indah Indonesia yang memiliki dua produk, yaitu Manna Bakery dan La Vie Michi. Kedua produk tersebut merupakan milik Bapak Siswanto, putra pendiri awal Mirota. Menilik sejarah, pendiri mirota merupakan Bapak Hendro Sutikno dan Ibu Tini. Beliau merupakan sepasang suami istri yang bertempat tinggal di daerah Kotabaru, Yogyakarta. Tuntutan pekerjaan untuk ditugaskan ke luar kota menjadikan Ibu Tini berinisiatif untuk membuat industri kecil di rumah. Akhirnya keduanya membuat toko yang menjual minuman dan roti tawar sehingga namanya disingkat menjadi MIROTA.

PT. Mirota Indah Indonesia yang bergerak di bidang kuliner ini berdiri sejak 1985 di Sambilegi, Maguwoharjo. Dengan cita rasa yang khas “milky” menjadi andalan produk mereka. Sasaran pasar mereka adalah kalangan menengah kebawah. Manna Bakery lebih mengusung pada produk roti dan kue, sedangkan La Vie Michi memilih produk cupcake dan dessert. Produk terbaru dari Manna Bakery yang sedang di branding sekarang yaitu Ontbijtkoek yang merupakan roti asli dari Belanda yang menggunakan cita rasa Indonesia. Visi usaha ini yaitu menjadi perusahaan bakery yang unggul di DIY dan sekitarnya. Produk mereka tanpa bahan pengawet, sehingga produk yang sudah rusak biasanya dijual untuk pakan ternak.

Beberapa langkah pemasaran mereka yaitu dengan edutrip. Edutrip mrupakan kegiatan kunjungan ke perusahaan untuk mengetahui kegiatan mereka dan mengenal lebih dekat. Instansi yang mengikuti edutrip ini mulai dari PAUD, anak sekolah, mahasiswa maupun ibu-ibu PKK dan pensiunan. Tujuan mereka yaitu memperkenalkan produk kepada masyarakat sejak dini. Melalui edutrip ini diajarkan pula cara membuat roti. Intan (Asbid PSDA) dan Bagus (Asbid Bisnis) mengikuti demo membuat kue mulai dari persiapan, mixing, hingga pencetakan di loyang. Hasilnya kemudian dioven dan diberikan kepada teman-teman Koperasi “Kopma UGM” untuk dinikmati bersama.

Tujuan kedua yaitu PT. Mirota KSM yang bergerak di bidang industri susu. Perusahaan ini dimiliki oleh kelima putra dan putri Bapak Hendro Sutikno. Berdiri sejak 11 Juli 1972 yang awalnya bertempat di Jalan Malioboro. Berawal dari menjadi distributor susu kemudian berinisiatif untuk memproduksi sendiri. Beberapa produk dari perusahaan ini adalah susu Prosteo, Lactona, dan Lactona Ibu Hamil. Berbagai proses perlu dilakukan dalam pembuatan susu. Setelah proses awal sterilisasi kemudian diuji di laboratorium kimia, fisika, dan mikrobiologi. Jika susu tersebut lolos uji maka diproses lebih lanjut dan dilakukan pengemasan. Produk susu yang dihasilkan masih berupa susu skim atau bubuk. Ke depannya, PT. Mirota KSM akan membuat susu cair dan sereal. Produk terbaru yaitu susu Prosteo Low GI yang sangat cocok untuk penderita diabetes dan baru ada pertama di Asia Tenggara.

Prinsip pembangunan pabrik susu ini yaitu ramah lingkungan, baik itu lingkungan fisik maupun sosial. Pabrik tidak mengeluarkan bising maupun getaran. Selain itu juga limbah diolah sedemikian rupa sehingga dilepas keluar dalam bentuk cairan yang masuk dalam golongan c yang dapat digunakan untuk pertanian dan perikanan. Maka dari itu perusahaan ini mendapat penghargaan Sahwali sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan.  Selain itu, perusahaan ini juga mengelola banyak industri kecil dengan cara pelatihan dan peminjaman modal.

Tujuan ketiga yaitu kerajinan rumah tangga daerah Manding, Bantul. Hampir setiap deret di pinggir jalan menjual hasil kerajinan asli dari desa tersebut. Produk dari kualitas pasar hingga kualitas ekspor ada di sini. Berbagai produk antara lain sepatu, tas, dompet, jaket, dan aksesoris lainnya. Harganya cukup bervariasi, mulai dari seribu hingga jutaan. Meskipun demikian, harganya cukup terjangkau sesuai dengan kualitasnya. Pemesanan souvenir pernikahan ataupun acara lain banyak dilayani. Barang-barang yang diekspor tidak dilabeli. Barang hanya dikirim dengan harga saja. Negara tujuan yang memberi label dan branding. Cintailah produk lokal Indonesia, banggalah menggunakan produk Indonesia.

Umma Iltizam N
Staff Humas dan Gerakan Koperasi “Kopma UGM”