Sebentar lagi tahun sudah kembali berganti, namun pandemi tidak kunjung berakhir. Kemungkinan kegiatan daring masih akan berlanjut dilakukan di tahun depan, mengingat kondisi masih belum dapat dikatakan baik. Mau tidak mau, demi kebaikan dan kesehatan bersama, kita dituntut untuk masih #dirumahaja. Namun ternyata, berada terlalu lama di rumah dapat mengganggu kesehatan sebagian besar orang. Gejala-gejala tidak sehat seperti stress, lemah lesu, hingga gangguan tidur dialami oleh tidak sedikit orang. Sehat dalam artian fisik dan mental seseorang mulai dipertanyakan ketika penyesuaian pandemi ini dilakukan. Berikut adalah beberapa tips produktif di tengah pandemi dengan tetap sehat yang dapat diwujudkan untuk bertahan.

  1. Makan makanan bergizi

(sumber: nivea.co.id)

Menjadi kebutuhan, pemenuhan makan makanan bernutrisi senantiasa berpengaruh besar pada kesehatan. Asupan pangan terbukti turut mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Ada beberapa jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi ketika kondisi tubuh dan mental sedang tidak prima, seperti ikan, buah-buahan, kacang-kangan, dan makanan fermentasi. Mulailah coba untuk penuhi angka kecukupan gizi dengan asupan gizi seimbang.

 

  1. Sempatkan olahraga

(sumber: liputan6.com)

Selain menjaga pola makan, berolahraga menjadi keharusan untuk turut dilakukan. Banyak orang setuju olahraga membantu menjaga kesehatan. Tidak harus keluar rumah, lakukan gerakan ringan seperti push up, plank, dan squat jump beberapa kali adalah jenis olahraga yang dapat dilakukan di dalam ruangan. Berolahraga juga dipercaya dapat membantu tubuh melepaskan hormon endorphin yang bisa meningkatkan suasana hati. Berkeringatlah untuk sehat badan dan raga.

 

  1. Luangkan waktu untuk diri sendiri

(sumber: magazine.job-like.com)

Berkutat dengan kesibukan memang sangat menyita waktu dan terkadang membuat kita lupa untuk memanjakan diri sendiri. Me time dilakukan sebagai bentuk menghargai dan menyayangi diri sendiri. Terbiasa berinteraksi dengan lingkungan, menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan. Untuk itu coba luangkan waktu khusus sendiri, dan menghindari distraksi eksternal. Fokus kenali diri dan berikan waktu terbaik diri untuk istirahat dari segala kepenatan dunia yang dirasakan.

 

  1. Tetap menjalin komunikasi

(sumber: kompas.com)

Terisolasi di ruangan dan rumah membatasi interaksi sosial kita selama pandemi. Istilah baru cabin fever menjadi gejala yang secara tidak sadar dialami oleh sebagian besar masyarakat. Merasa cemas, khawatir, susah fokus, lemas, dan gangguan tidur adalah beberapa gejalanya. Untuk itu tetaplah jaga komunikasi dengan kerabat terdekat atau pun teman. Hal ini akan membantu tekanan yang dirasakan menjadi berkurang sehingga perasaan akan lebih tenang.

 

  1. Produktif bekerja dengan daily to do list

(sumber: linovhr.com)

Menjadi produktif dan menghindari kemalasan terasa susah dilakukan oleh banyak orang di masa seperti sekarang. Kelalaian dan kemalasan yang muncul ini tidak jarang dapat mengacaukan pekerjaan, sehingga mengharuskan kita menguras lebih banyak tenaga pada akhirnya. Untuk mengantisipasinya, kamu dapat membuat to do list harian, sebagai panduan dan targetmu. Cara sederhana ini jika dijadikan kebiasaan secara tidak sadar akan memudahkan aktivitas harianmu.

 

  1. Mencoba aktivitas baru

(sumber: idea.grid.id)

Memiliki waktu lebih banyak di rumah dapat dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang disenangi atau pun mencoba sesuatu yang baru. Mencari dan mempelajari sesuatu yang menarik minat dapat menaikkan perasaan bahagia dan semangat. Melakukan sesuatu baru seperti aktivitas yang mengharuskan tubuh bergerak dapat menjadi kegiatan olahraga ringan yang tentunya turut memiliki manfaat. Lakukan kegiatan yang memberikan kepuasan diri dengan tetap tidak memberatkan fisikmu.

 

  1. Bijak bermedia

(sumber: kompas.com)

Terpaan informasi datang dari media setiap waktu. Terlebih lagi, aktivitas digital menghadirkan informasi dengan beragam bentuk dan sajiannya yang menjadi konsumsi baik disengaja ataupun tidak. Terpapar informasi yang tidak dibutuhkan terkadang dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Batasi dan kendalikan konsumsi informasimu dengan diet media dapat coba dilakukan. Jangan sampai kemudahan akses yang dihadirkan teknologi dan media malah mengganggu kesehatan.

Jaga dan perhatikan kesehatan di tengah pandemi, baik fisik atau pun mentalmu. Karena sadar atau tidak kondisi emosi akan sangat mempengaruhi keadaan dan performa tubuhmu. Sehat mental mendukung sehat fisik dan kesejahteraan hidup yang lebih baik ke depannya. Malas gerak? Tidak lagi dong. Produktif dengan sehat seutuhnya di berbagai situasi. Dengan tidak lupa senantiasa positive thinking dan percaya bahwa kelak badai pandemi akan berlalu.

sumber gambar sampul: lifestyle.kompas.com

(ayu pratiwi)

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.