Yakin Nggak Mau Gabung? Konsep Koperasi Ini Cocok Banget Buat Millennial

Ilustrasi keterhubungan segala pihak di era digital.

Setiap tanggal 12 Juli, seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Koperasi Nasional. Hari Koperasi Nasional ditetapkan bertepatan dengan Kongres Gerakan Koperasi pertama di Tasikmalaya tahun 1947. Mulai tahun itu, koperasi di Indonesia terus berkembang hingga sekarang.

Tahun ini koperasi akan melaksanakan hari jadinya yang ke 75. Setidaknya, telah ada sekitar lima generasi yang telah merasakan sejuknya asas kebersamaan dan kekeluargaan dalam koperasi. Tidak selalu mulus, koperasi di Indonesia memiliki tantangan di setiap zamannya. Pada era kemajuan teknologi sekarang, koperasi perlu terus beradaptasi dengan memasukan unsur digital serta mengikuti tren pasar.

Konsep Platform Co-op dan Startup Co-op

Pada era serba teknologi, koperasi perlu berkembang lebih jauh ke ranah digital. Hal ini dinilai penting dilakukan untuk tetap mengikuti zaman serta diminati konsumen. Langkah adaptasi tersebut, salah satunya dituangkan dalam wujud baru koperasi bernama Platform Cooperative dan Startup Cooperative.

Platform Cooperative disingkat Platform Co-op, dipopulerkan oleh Trebor Scholz, seorang Asisten Profesor di New Scool University New York. Platform Co-op merupakan platform digital yang dimiliki dan diatur secara kolektif oleh orang-orang yang bergantung dan berpartisipasi di dalamnya.

Pengertian serupa juga dimiliki Startup Cooperative atau Startup Co-op. Istilah Startup Co-op lebih populer dipakai di Indonesia, dengan dipelopori oleh Indonesia Consurtium for Cooperatives Innovation (ICCI). Lembaga ini pula yang hingga sekarang ikut mengembangkan Startup Co-op di Indonesia.

Seluruh pihak yang terlibat di dalam Platform Co-op menjadi pemilik sekaligus pengelola secara bersama-sama. Pendiri, pegawai, pengguna, produsen, dan konsumen tidak hanya mempunyai rasa kepemilikan, tapi secara kelembagaan juga benar-benar menjadi pemilik sah.

Seperti halnya terjadi pada koperasi, anggota dapat menentukan keputusan lembaga dan mendapatkan bagian dari profit. Selain itu, asas kebersamaan dan kekeluargaan dalam koperasi tetap dijunjung tinggi.

Contoh sukses Platform Co-op

Inovasi dalam dunia koperasi tersebut telah berhasil dilaksanakan di negara-negara barat. Sebutlah Stocksy, Loconomics, dan Modo adalah tiga dari sekian banyak Platform Co-op yang telah sukses pada bidangnya masing-masing.

Seperti Stocksy yang menjual stok foto dan video berkualitas tinggi pada laman web yang dikelola. Platform Co-op ini diluncurkan pada tahun 2013 dengan meraih omzet senilai 10 juta USD dan memiliki 1000 anggota.

Ada pula Modo Carsharing atau Platform Co-up rental mobil bagi anggotanya. Platform Co-op ini telah berusia lebih dari 20 tahun dan terus mengalami perkembangan. Kini telah ada lebih dari 600 mobil yang dapat digunakan dengan biaya perawatan gratis.

Perkembangannya di Indonesia

Sayangnya, bentuk Platform Co-op di Indonesia belum begitu populer. Dilansir dari Antara.com, ICCI sempat tawarkan konsep Startup Co-op kepada Mentri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Teten Masduki pada tahun 2019. Tawaran tersebut mendapat apresiasi dan ditindak lanjuti dengan pembentukan tim dalam upaya merumuskan rencana aksi.

Meskipun rencana baik ini masih terus diupayakan oleh pihak-pihak terakait, nggak ada salahnya lho kita curi start untuk menggagas Startup Co-op di Indonesia. Apalagi bentuk Startup bukan jadi hal asing lagi bagi generasi millennial. Dengan menggabungkan peluang pasar dan rancangan yang seksama, bukan tidak mungkin, Startup Co-op yang dirancang dapat berjalan sukses seperti Stocksy dan Modo Carsharing.

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.