Generasi Z: Pengusaha atau Karyawan? Kecenderungan, Tantangan, dan Peluang

Karakter Pekerja dan Pengusaha

Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Generasi ini digadang-gadang telah menjadi kekuatan yang semakin penting dalam ekonomi global. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang mandiri, percaya diri, dan gemar berwirausaha. Sejalan dengan hal tersebut, sebuah survei yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2022 menemukan bahwa 78% Generasi Z ingin menjadi pengusaha. Hal ini menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk memulai bisnis dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Kecenderungan Generasi Z untuk Memulai Bisnis
Terdapat beberapa faktor yang mendorong kecenderungan Generasi Z untuk memulai sebuah bisnis, seperti dukungan akses informasi dan teknologi, pengaruh media sosial, ketertarikan pada sosial entrepreneurship, dan keinginan untuk menjadi bos sendiri. Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada era digital. Sejak kecil, mereka telah memiliki akses yang luas terhadap teknologi, seperti internet, smartphone, serta komputer. Teknologi tersebut mendorong Generasi Z untuk memulai serta menjalankan bisnis karena dapat membantu mereka dalam memasarkan produk, berkomunikasi dengan pelanggan, hingga membantu mengelola keuangan bisnis mereka.

Faktor kedua, yakni pengaruh media sosial merupakan faktor yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan Generasi Z. Generasi Z pada umumnya menggunakan media sosial untuk mengekspresikan diri, membagikan berbagai ide, dan berusaha terhubung dengan orang lain. Tak hanya itu, media sosial juga telah menjadi sarana bagi Generasi Z untuk mendapatkan inspirasi serta informasi mengenai bisnis terkini.

Faktor ketiga hadir dari ketertarikan Generasi Z terhadap sosial entrepreneurship. Generasi Z merupakan golongan yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dampak sosial dari bisnis. Mereka cenderung ingin memulai bisnis yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini mendorong mereka untuk memulai bisnis yang berfokus pada solusi sosial, seperti bisnis yang dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, atau melindungi lingkungan.

Faktor terakhir datang dari keinginan Generasi Z untuk menjadi bos sendiri. Generasi Z dikenal sebagai generasi yang lebih mandiri serta percaya diri. Generasi ini juga dikenal tidak memiliki rasa takut untuk mengambil risiko dan mengejar mimpi yang dimiliki. Selain itu, mereka juga memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi bos sendiri. Hal ini mendorong Generasi Z untuk memulai bisnis sehingga mereka dapat mengendalikan karir serta kehidupannya sendiri. 

Tantangan Generasi Z Ketika Memulai Bisnis

Meskipun Generasi Z memiliki kecenderungan yang tinggi untuk memulai sebuah bisnis baru dibandingkan dengan menjadi karyawan biasa, tetapi terdapat beberapa poin penting yang harus dipahami oleh Generasi Z sebelum memulai bisnisnya. Pertama, untuk memulai sebuah bisnis, Generasi Z harus memahami bahwa terdapat risiko dan ketidakpastian yang terjadi. Wirausahawan harus siap menghadapi kemungkinan gagal atau tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Hal ini dapat menjadi tantangan yang besar bagi Generasi Z yang belum memiliki pengalaman serta pengetahuan yang luas mengenai bisnis.

Kedua, untuk memulai sebuah usaha, diperlukan ketersediaan sumber daya yang memadai, seperti modal, keterampilan, dan jaringan atau networking. Generasi Z mungkin belum memiliki sumber daya yang cukup memadai untuk memulai sebuah bisnis. Hal ini akan menjadi tantangan bagi mereka yang ingin berwirausaha. 

Tantangan terakhir datang dari persaingan yang ketat serta dinamika pasar yang cepat berubah. Seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, pasar bisnis menjadi sangat dinamis dan persaingan yang terjadi semakin intens. Generasi Z harus mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, perkembangan teknologi, dan transformasi tren konsumen yang berjalan secara cepat.

Simpulan

Generasi Z memiliki ketertarikan yang tinggi untuk membuka usaha dibandingkan menjadi karyawan perusahaan. Hal tersebut didorong oleh akses teknologi dan pengaruh media sosial untuk memulai bisnis. Namun, mereka dihadapkan pada tantangan seperti pemahaman risiko, ketidakpastian bisnis, ketersediaan sumber daya yang kurang memadai, serta persaingan pasar yang ketat. Meskipun demikian, potensi keberhasilan yang dimiliki Generasi Z cukup tinggi apabila mereka memiliki nilai kreativitas, ketangguhan, serta semangat mandiri yang tinggi. Untuk menghadapi hal tersebut, Generasi Z harus memiliki kesiapan, pemahaman, serta adaptabilitas yang tinggi.

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.