Relasi dan Prestasi dalam Lingkup Koperasi “Kopma UGM”

Yogyakarta, 1 November 2020 — Koperasi “Kopma UGM” sukses menggelar program Sharing Session Gerakan Cinta Koperasi #2 pada Minggu pagi (1/10). Pada kesempatan kedua ini, tema yang diangkat adalah “Relasi, Koperasi, dan Prestasi” yang dibawakan oleh Abimanyu Arya Ramadhan, mahasiswa PWK FT UGM 2017. Berlangsung melalui platform Google Meet, acara dimulai pukul 09.30 WIB.

 

Acara sharing session ini tidak hanya diisi dengan cerita pengalaman-pengalaman yang dilalui Abimanyu selama di Koperasi “Kopma UGM”, ia juga membahas topik secara teori. Pemaparan materi diawali dengan mengenalkan definisi relasi dan prestasi secara umum. Menurut Abimanyu, relasi adalah hubungan antara satu orang dengan orang lain yang dapat menimbulkan komunikasi di dalamnya. Selain itu, dengan adanya relasi dapat mendatangkan kebermanfaatan di masa mendatang karena adanya hubungan komunikasi yang sudah terjalin baik sebelumnya. “Relasi sangat bernilai positif bagi teman-teman karena memang suatu saat nanti akan mendapatkan manfaatnya atau timbal baliknya baik  teman-teman kepada orang lain atau orang lain kepada teman-teman,” ucapnya.

 

Sedangkan prestasi dalam KBBI berarti yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Menurut Abimanyu sendiri, prestasi adalah suatu hasil capaian atau penghargaan dari seseorang atau kelompok yang telah berhasil dalam melakukan suatu hal yang menjadi suatu keunggulan dibandingkan yang lain dan dapat membanggakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Prestasi tidak hanya diartikan sebagai capaian yang bersimbol, menjadi orang yang bermanfaat dan membanggakan juga merupakan prestasi.

 

Selanjutnya, Abimanyu menjelaskan bagaimana dirinya membangun relasi dan prestasi dalam lingkup Koperasi “Kopma UGM”. Hal pertama dan utama yang dilakukan adalah niat. Niat sangat penting untuk membentuk komitmen bergabung di suatu organisasi atau kepanitiaan. Kita juga harus mempertimbangkan beberapa kegiatan yang akan diikuti dengan berbagai risiko kedepannya. Kita dapat mengikuti beberapa kegiatan dengan mempertimbangkan manajemen waktu atau hanya mengikuti satu kegiatan sehingga bisa fokus dan tekun. Namun, beberapa orang juga dapat mengikuti beberapa kegiatan dengan manajemen waktu yang baik. Oleh karena itu, segala sesuatu harus dipertimbangkan dengan matang. “Kita harus punya komitmen sebelum masuk suatu organisasi atau kepanitiaan, apakah kita harus mengambil banyak tapi nanti risikonya malah keteteran atau teledor tidak bisa manajemen waktu dengan baik atau kita fokus saja yang sedikit tapi kita benar-benar serius mengikuti, kebetulan saya pilih yang sedikit saja dan ditekuni, sampe sekarang masih jadi anggota Kopma UGM,” tuturnya.

 

Setelah memiliki niat, langkah selanjutnya adalah mencari informasi mengenai apa saja kegiatan yang ada di Koperasi “Kopma UGM” melalui pengurus koperasi sendiri, kakak tingkat maupun teman yang sudah bergabung. Mengingat beragamnya gugus, komunitas, dan divisi usaha yang ada di Koperasi “Kopma UGM”, kita juga harus bisa memilih sesuai minat dan kemampuan yang dimiliki. “Sangat bagus sekali ya menggali informasi sedalam-dalamnya, memang kita dituntut mencari informasi jangan menunggu informasi nanti kita yang ketinggalan dan coba dengan informasi itu sesuaikan dengan minat dan kemampuan kira-kira mau masuk yang mana, kalau ragu dipertimbangkan lagi,” ungkap Abimanyu.

 

Setelah cocok dengan kegiatan yang diikuti, cobalah mencari teman dengan mencoba kenalan dan berkomunikasi dengan baik. Kita harus mencoba memberanikan diri untuk memulai percakapan karena ini merupakan momen penting untuk memulai mencari relasi, baik seangkatan, adik tingkat, maupun kakak tingkat. Relasi bermula dari perkenalan, dari perkenalan kita akan membangun percakapan dan hubungan. Bisa dipraktikkan ketika ada pertemuan, kita dapat memulai membuka obrolan terlebih dahulu. Manfaatkan kesempatan untuk mengenali orang di sekitar kita untuk membangun relasi. “Jangan menunggu orang lain memulai karena nanti akan ketinggalan atau terlewat kesempatan yang sangat baik, jadi usahakan kalau ada temuan di awal kepanitiaan atau organisasi coba kenali orang di samping kanan kirinya, dengan itu nanti akan mulai mengenal dan suatu saat bisa terus berkomunikasi dan terjalin relasi,” ungkap Abimanyu.

 

Selanjutnya adalah mencoba memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi baik individu maupun kelompok, terutama dalam perlombaan antar-koperasi mahasiswa. Ketika kita bergabung di Koperasi “Kopma UGM”, banyak sekali perlombaan yang dapat diikuti. Kita harus memberanikan diri keluar dari zona nyaman untuk mengejar prestasi dan relasi. Gagal bukan masalah, justru akan mendorong kita untuk lebih matang mengikuti perlombaan selanjutnya. “Kebetulan dulu saya ikut, dan pertama kali ikut seleksi itu gagal, berikutnya mencoba seleksi dengan persiapan yang lebih matang, awal-awal coba memang perlu, kalau tidak berani mencoba bakal ketinggalan kesempatan yang bagus,” ungkap Abimanyu. “Gagal sekali, dua kali, tiga kali, gak masalah, yang penting coba terus, itu untuk kita keluar dari zona nyaman dan mendapatkan prestasi tersebut,” imbuhnya.

 

Setelah itu, Abimanyu berbagi pengalaman mengenai kepanitiaan dan prestasi yang diperoleh dari bergabung di Koperasi “Kopma UGM” dimana tentu menghasilkan relasi yang baik. Selain relasi, prestasi dan kegiatan yang diikuti juga dapat dijadikan bahan Curriculum Vitae yang lumayan. Dengan bergabung di Koperasi “Kopma UGM”, setidaknya kita akan mendapatkan tiga hal, yaitu relasi, koperasi, dan prestasi. Hal itu sangat penting untuk meningkatkan skills dari berbagai kegiatan yang ada. “Kuncinya adalah berani memulai dengan komunikasi, jangan malu-malu dan manfaatkan kesempatan yang sudah ada di depan mata, jangan ditunda-tunda,” pesan Abimanyu di akhir acara.

 

  • Whafir Pramesty

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.