Ciptakan Kesan Pertama Lewat CV dan Interview yang Mengesankan

Koperasi “Kopma UGM” tepat pada Sabtu, 19 September 2020, mengadakan Pelatihan ke-6 Jiwa Entrepreneurship Anggota Koperasi “Kopma UGM”. Pada pelatihan kali ini tema yang diangkat adalah berkaitan dengan bagaimana mempersiapkan CV dan keahliaan interview sebagai persiapan menghadapi dunia kerja. Pemateri yang hadir menemani peserta pelatihan adalah Kak Nanda Rizky Kurniawan, yang merupakan penulis e-book “7 Kesalahan Pelamar dalam Membuat CV”. Pelatihan yang mengusung judul “Go Get Your Bright Future with Your Best CV and Interview Skill” disambut antusias temen-temen peserta, tidak hanya dari internal Koperasi “Kopma UGM”, namun turut dibuka untuk umum.

Materi pertama sebagai pembuka adalah terkait dengan tiga tahapan kerja. Dalam melakukan sebuah lamaran pekerjaan, pelamar umumnya akan menempuh tiga tahapan sebelum dinyatakan diterima. Tahap pertama adalah adanya seleksi berkas, yang mana pada tahap inilah pelamar membuat kesan pertama dengan perusahaan. Dari tahap seleksi berkas ini, akan dilanjutkan dengan adanya psikotes. Tahap psikotes ini bisa saja ditiadakan oleh recruiter karena terkendala waktu yang singkat. Tahapan terakhir biasanya adalah tahap wawancara. Wawancara atau interview tidak bisa dianggap sepele, karena sangat berpengaruh pada penggambaran dan promosi diri yang ditawarkan. Oleh karenanya pelamar harus memiliki atau setidaknya mengetahui tips dan trik dalam melakukan wawancara yang baik.

Pihak recruiter akan menerima banyak sekali lamaran sekalinya lowongan itu dibuka. Sehingga pada tahap seleksi berkas membutuhkan perhatian dan persiapan matang sebagai amunisi memukau recruiter. Salah satu berkas yang pasti dan akan selalu ada adalah CV. Curriculum vitae atau CV adalah dokumen yang berisikan informasi detail mengenai data diri seseorang seperti nama, alamat, pendidikan, dan pengalamannya. Kak Nanda menjelaskan ada beberapa poin penting yang dimuat dalam sebuah CV, yaitu seperti foto, profil, biodata, keahlian, pengalaman, pendidikan, prestasi, dan hobi. Selain memuat poin-poin penting tersebut CV yang baik, juga perlu mempertimbangkan pilihan bahasa dan tampilan. Bahasa yang digunakan dalam CV menyesuaikan dengan tujuan dan juga kriteria pada lowongan. Foto yang dimuat harus profesional dengan wajah dipastikan menghadap ke kamera.

Poin selanjutnya yang tidak bisa hanya ditulis sekadar adalah bagian profil diri. Pada penulisan profil sebaiknya menyampaikan atau menonjolkan kemampuan yang dimiliki untuk dapat meyakinkan recruiter. Sebaiknya hindari pernyataan berupa kalimat janji atau harapan kepada instansi atau perusahaan. Pengalaman yang didapatkan selama ini ditulis berdasarkan urutan kebaruan dari segi waktunya. Penulisan pengalaman dimulai dari menyebut pengalaman kerja, pelatihan kerja, magang, organisasi, dan seminar. Jangan lupa menyebutkan durasi, posisi, lokasi, dan deskripsi pekerjaan di tempat sebelumnya. Untuk menghemat tempat, pengalaman pendidikan cukup menyantumkan pendidikan terakhir atau yang tengah di jalani, di tembah jurusan dan nilainya. Pilihan tampilan CV juga dipertimbangkan oleh recruiter, karena biasanya desain yang menarik menunjukan kreativitas pelamar.

Selain lembar CV yang pasti dilampirkan, dalam berkas lamaran terkadang pelamar juga dituntut untuk melampirkan portofolio. Media sosial yang dimiliki juga bisa dijadikan portofolio menarik, seperti akun Instagram. Recruiter dapat melihat kepribadian, hobi, ataupun keseharian pelamar yang melamar di tempatnya, untuk dijadikan bahan pertimbangan. Jika hendak mencantumkan nama akun Instagram ada baiknya kelola tampilan feed unggahan dengan menarik dan profesional. Tidak hanya konten unggahan, caption yang menyertai juga penting karena berhubungan dengan kemampuan copywriting.

            Kak Nanda juga berbagi materi mengenai bagaimana mempersiapkan sesi interview agar semakin dekat dengan pernyataan diterima dan duduk di posisi yang diinginkan. Beberapa pertanyaan umum yang sering kali ditanyakan di awal selain biodata diri adalah tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Kelemahan yang dimiliki baiknya disampaikan sebagai tindakan jujur. Namun pastikan ketika menyebutkan kelemahan, sertakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasinya. Pertanyaan “berapa gaji yang diinginkan?” juga acap kali ditanyakan recruiter kepada pelamar. Sampaikan nominal gaji dengan menyebutnya dalam angka. Agar gaji yang diajukan realistis, ada baiknya pelamar meriset dahulu berapa pastinya jumlah UMR sesuai posisi yang dilamar di lokasi instansi atau perusahaan, Sesuaikan gaji yang diajukan juga dengan melihat keadaan perusahaan saat itu. Sebagai penutup sesi interview, berusahalah untuk meyakinkan recruiter dengan menyampaikan lagi berbagai soft skill dan hard skill yang dimiliki.

Tidak hanya ketika melamar pekerjaan saja, penulisan CV dan kemampuan interview penting untuk dimiliki. Kopmania yang masih duduk di bangku kuliah juga pasti sering kali ketika melamar organisasi atau pun kegiatan relawan ditagih untuk melampirkan CV. Sesi wawancara juga sepertinya bukan kegiatan asing lagi. Untuk itu memiliki pengetahuan dan kemampuan menyusun CV serta interview dari sekarang dapat membantu kita mempersiapkan kesan pertama yang lebih baik.

(ayu pratiwi)

 

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.