Pandemi mengharuskan kita beradaptasi dengan berbagai perubahan di berbagai kegiatan, termasuk proses pembelajaran. Sesuai dengan kebijakan dari pemerintah, proses perkuliahan di tengah pandemi akan dialihkan ke dalam bentuk online. Sudah berjalan beberapa bulan, proses perkuliahan online ini nyatanya masih menghadirkan berbagai keluhan. Terlebih lagi untuk mahasiswa baru yang masih awam dengan lingkungan perkuliahan. Sementara untuk mahasiswa lama, perubahan kebiasaan kuliah dari offline menjadi online memerlukan pembiasaan, agar esensi pembelajaran dapat diterima. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian untuk dipersiapkan mahasiswa demi menjalani kuliah online yang menyenangkan.
kopmaugm
Koperasi “Kopma UGM” kembali hadir dengan menyelenggarakan pelatihan ke-empat Jiwa Enterpreneurship bagi anggotanya pada Senin pagi (24/8). Pada kesempatan kali ini, tema pelatihan yang diangkat adalah Peluang Mahasiswa Content Creator. Dewan Laksamana, Mahasiswa Psikologi 2019 yang merupakan content creator @ideasnacks, hadir dalam pelatihan sebagai pemateri. Acara berlangsung pada pukul 10.00-11.30 WIB dan dimoderatori oleh Yusi Irma Nadia.
“Tujuh belas Agustus tahun empat lima. Itu lah hari kemerdekaan kita…”
Sepenggal lirik lagu yang pasti dan akan terus dinyanyikan oleh kita rakyat Indonesia setiap tahunnya. Tepat di tanggal 17 Agustus 2020, 75 tahun yang lalu, para pendiri bangsa ini mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peristiwa bersejarah yang tidak akan pernah dilupakan dan akan selalu diteruskan ke anak, cucu, cicit generasi bangsa. Kediaman Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi saksi bisu momen Bangsa Indonesia lepas dan tidak lagi menjadi budak bangsa lain. Upacara kemerdekaan rutin dilakukan setiap tahun setelah kejadian tersebut. Bentuk selebrasi dengan upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih, dilakukan tidak hanya di tingkat pusat atau negara, namun juga di daerah. Selain upacara bendera, berbagai kegiatan seru lain dilakukan sebagai bentuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Halo Kopmania 😊👋🏻
Tentu kita ketahui bahwasannya Bulan Agustus identik dengan hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, bukan? Nah, pada bulan yang spesial ini Koperasi “Kopma UGM” menyelenggarakan promo yang spesial juga lho untuk kalian semua.
Koperasi “Kopma UGM” sukses menggelar Webinar Kewirausahaan yang bertajuk “Kupas Tuntas Rahasia Entrepreneur Muda melalui Digital Marketing ala Mahasiswa” pada Senin pagi (10/8). Rofi Ridwanda, pebisnis muda yang merupakan CEO sekaligus Founder dari @diseeni dan @bakulquilling, menjadi narasumber dalam webinar kali ini. Melalui platform Google Meet, acara berlangsung pada pukul 09.00-10.30 WIB.
Dewasa ini, kehadiran teknologi dan internet sudah bukan menjadi hal asing bagi sebagian besar masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi dan internet yang terus berkembang, hampir menyentuh setiap sendi kehidupan. Hampir semua kebutuhan masyarakat dapat ditemui dalam bentuk digital karena adanya internet. Internet membuat kita tetap terhubung, bahkan seakan menghapus batasan ruang dan waktu yang ada. Globalisasi yang dikenal masyarakat merupakan buah hasil kehadiran internet yang amat besar dampaknya. Masyarakat perkotaan, generasi milenial, generasi Z, bahkan sudah menganggap internet sebagai sebuah kebutuhan primer, menyamai kebutuhan sandang, pangan, papan yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena begitu pentingnya kehadiran internet di era sekarang, pemerintah Indonesia dan juga pihak swasta tengah gencar-gencarnya mengembangkan jaringan internet di negeri ini. Di tengah kondisi pandemi yang membuat mobilitas masyarakat terbatas di ruang nyata, tentu sangat terbantu dengan keberadaan internet.
Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam menyelenggarakan webinar Kuliah Kewirausahaan Pemuda Daring pada Kamis pagi (23/7). Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt. selaku Pembina Koperasi “Kopma UGM” menjadi salah satu narasumber yang membawakan topik “Peran Koperasi ‘Kopma UGM’ dalam Penumbuhkembangan Semangat Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa”.
Hari Rabu bertepatan tanggal 15 Juli 2020 lalu, Bidang Hubungan Masyarakat Koperasi “Kopma UGM” dan Tim CSR (Cooperative Social Responsibility) telah melaksanakan kegiatan Srawung Virtual bersama dengan FPPS (Forum Pemuda Pemudi Sendowo) pada pukul 13.20 s.d 17.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan seraca virtual/daring menggunakan aplikasi Google Meet. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menjalin kembali silaturahmi antara Koperasi “Kopma UGM” dengan masyarakat Sendowo yang sempat tekendala akibat pandemi covid-19.
Ketidakpastian di berbagai sektor telah dialami masyarakat kurang lebih selama empat bulan terakhir. Permasalahan sosial ekonomi turut menyerang sendi kehidupan masyarakat, mengekori isu kesehatan yang belum kunjung mereda di negara ini. Sektor ekonomi terpapar dengan keras akibat pandemi. Dampak pandemi mengimbas tidak hanya industri atau sektor ekonomi besar, namun juga usaha kecil. Koperasi dan UKM yang merupakan industri kelolaan skala kecil, merasakan pukulan hebat, dan tengah mengusahakan agar tetap bertahan. Demi mencari jawaban bersama di tengah keresahan pandemi dan menyambut era baru di esok hari, Koperasi “Kopma UGM” menggelar webinar wawasan perkoperasian. Webinar diselenggarakan secara daring via Google Meet pada Rabu, 15 Juli 2020, dengan pendaftaran gratis yang dibuka untuk umum. Adapun narasumber yang berkesempatan berbagi wawasan kali ini adalah Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.MA, selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY. Dengan dipandu moderator cakap Asep Mahendra, salah satu Staf Humas Koperasi “Kopma UGM”, webinar ini bertemakan “New Normal bagi Koperasi dan UKM: Adaptasi atau Eliminasi?”
Semenjak Virus Corona datang menghampiri akhir tahun 2019 hingga kini, sebagian besar masyarakat masih merasakan ketakutan, kebingungan, dan perasaan negatif lainnya. Virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, China merupakan virus jenis baru dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Virus Corona jenis baru ini diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dengan penyakitnya dikenal dengan nama Coronavirus Disease-2019 (Covid-19), yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak kecil, ibu hamil, hingga lansia. Penyakit Covid-19 diyakini oleh para ahli kesehatan tidak begitu tinggi tingkat persentase kematiannya dari pada virus lain seperti SARS dan MERS, namun menjadi sangat berbahaya karena tingkat penyebarannya yang sangat mudah dan cepat dibandingkan virus lainnya. Hampir seluruh negara di dunia turut menjadi korban dari penyebaran Covid-19, dengan jumlah kasus per-1 Juli 2020 telah mencapai sebanyak 10.583.878 orang.
“Bagaimana kalau kita deal di angka 100 juta?”
“Ah tidak, itu belum cukup menguntungkan saya. Kita bahas lebih lanjut”
Kondisi pandemi yang tak kunjung usai membuat kita terpaksa harus mengurungkan niat untuk pergi kemana-mana, termasuk ke pusat perbelanjaan. Kita hanya diperbolehkan keluar rumah karena kebutuhan mendesak saja. Berhubung situasi yang belum kondusif ini, banyak orang semakin akrab dengan fenomena belanja online untuk memenuhi perlengkapan rumah atau sekadar menghalau kejenuhan dengan membeli barang-barang pemuas pribadi. Sebenarnya, belanja online sangat menguntungkan bagi konsumen karena prosesnya yang mudah dan praktis. Orang-orang dapat membeli perabot rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman, pakaian, dan make-up hanya dengan mengoperasikan gawai mereka yang sudah tersambung dengan internet. Setelah itu, mereka tinggal duduk manis dan menunggu barang datang ke rumah. Namun, dengan teknologi yang semakin canggih, banyak pihak atau oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan fenomena belanja online untuk melakukan tindak kejahatan. Mulai dari menjual produk palsu hingga penipuan barang yang tak sampai ke pembeli, padahal uang sudah melayang. Untuk meminimalisasi kemungkinan buruk terjadi, berikut ini terdapat tips aman dan nyaman belanja online.
sumber foto: m.tribunnews.com
Tidak terasa sudah tiga bulan lamanya kita #dirumahaja, menjalani aktivitas dalam kenyamanan rumah yang senantiasa membuat diri ini males gerak. Akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda, pembatasan sosial masih harus dilakukan demi kebaikan bersama. Kegiatan #dirumahaja yang dilakukan hampir sebagian besar penduduk dunia, memiliki ceritanya masing-masing. Banyak kejadian baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, dirasakan para pekerja dan pelajar yang menjalani rutinitas kerja dan belajar secara online. Dilansir dari beragam sumber, berikut beberapa kejadian yang sering terjadi dan dialami banyak orang selama kegiatan WFH dan SFH.
Fenomena pergantian tahun umumnya membawa kebahagiaan bagi setiap insan. Ibarat sebuah buku perjalanan, pada lembar-lembar penghabisan biasanya akan tertulis harapan-harapan dan evaluasi terhadap apa yang sudah dilaluinya. Semua orang disibukkan dengan daftar rencana yang mereka susun untuk menyambut tahun baru. Kalimat-kalimat pengharapan memaknai doa untuk memastikan mereka siap membuka lembaran baru yang lebih baik. Namun, apalah yang terjadi dengan awal tahun 2020. Semesta rupanya sudah menyiapkan rencana lain yang bertentangan dengan skenario manusia. Pada 11 Februari 2020, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya virus Corona jenis baru yang dinamai COVID-19 sebagai pandemi global. Kabar mengenai virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut memang sudah terdengar sayup-sayup di akhir tahun, tetapi masih menyerang beberapa negara sekitarnya. Kini, pandemi tersebut telah menggegerkan seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Penyebaran virus yang sangat cepat berhasil menyabet jutaan nyawa manusia di dunia. Senyawa COVID-19 menghantui setiap langkah manusia dan menjadi musuh setiap orang yang berkeliaran. Makanya, pemerintah menghimbau masyarakat untuk #Dirumahaja agar tetap sehat dan aman. Dengan begitu, pandemi ini diharapkan dapat cepat berlalu.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia dalam beberapa bulan terakhir membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, pertahanan, hingga ekonomi. Selama wabah ini merebak, perekonomian dunia anjlok dan sangat terdampak. Akibatnya banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan hingga dirumahkan.
Sabtu, (9/11), Olimpiade Koperasi Siswa Nasional 2019 atau Olikopsisnas kembali diadakan oleh Koperasi “Kopma UGM”. Tema yang diusung kali ini adalah Digitalisasi Koperasi dalam Membangun Startup dan Peran Millenial Menuju Revolusi Industri 4.0. Olikopsisnas merupakan keberlanjutan dari kegiatan Cooperative Workshop yang digelar beberapa waktu lalu. Terdapat dua perlombaan menarik yang diikuti oleh peserta tahun ini yakni Lomba Cerdas Cermat (LCC) dan Lomba Poster.
Sabtu (7/9/2019) lalu Koperasi “KOPMA UGM” menyelenggarakan Pendidikan Organisasi (Dikorg) yang ke 42. Pendidikan organisasi yang merupakan lanjutan dari pendidikan dasar ini bertempat di Ruang Latihan Judo Gelanggang UGM. Selain membahas tentang bagaimana cara berorganisasi yang baik khususnya di Koperasi “KOPMA UGM”, pendidikan organisasi ini juga menekankan pentingnya kemampuan komunikasi organisasi, kepemimpinan, manajemen konflik dan juga life plan dengan pemateri dari Kepala Bidang PSDA, Eriva, Kepala Bidang Bisnis, Cahyani, Kepala Bidang HRD, Agung, dan Kepala Bidang GA, Amin.
Minggu (13/10), kelompok 1 Tim Action Plan Dikorg 42 Kopma UGM telah berhasil menyelesaikan kegiatan pengecatan kembali Ruang Anggota Kopma UGM. Kegiatan bertujuan untuk memberikan tampilan baru, sehingga dapat mengembalikan kehangatan atmosfer di ruang anggota Kopma UGM yang semakin memudar. Ruang anggota merupakan tempat yang paling sering dikunjungi oleh para anggota koperasi baik untuk mengerjakan kegiatan perkoperasian maupun kegiatan non-perkoperasian. Ruang anggota sudah sepantasnya untuk selalu dijaga kebersihannya, kenyamanannya, serta rasa kehangatan yang diciptakan oleh ikatan kekeluargaan para anggota yang berdiskusi disana.
“Seseorang berhak dicintai dan mencintai” adalah quotes yang sering kita dengar dalam urusan percintaan. Quotes ini diartikan dengan hak seseorang untuk mencintai orang lain maupun berhak dicintai oleh orang lain yang tanpa paksaan antar keduanya. Berdasarkan tafsiran umum ini banyak orang yang menganggap bahwa dirinya hanya mencintai orang lain tanpa dicintai balik. Padahal, quotes ini juga dapat diartikan dalam lingkup self-love.
Stoisisme alias filosofi teras kian terasa relevan untuk diterapkan di zaman yang tidak menentu ini. Karena jika kita lihat secara historis, aliran filsafat ini pun lahir di masa peperangan dan krisis.